Malang
Typeface yang kedua ini menggunakan style handwriting yang mirip sekali dengan penggunaan font dalam word bubble di komik. Gaya open stroke seperti ini lazim sekali digunakan untuk menggambarkan karakter yang menyenangkan, ceria, sedikit childish, bermain-main. Jika kita padu padankan karakter ini untuk mewakili kota Malang agaknya sangat tidak cocok. Tentu saja kita semua tak setuju karakter kekanak-kanakan tersemat dalam branding kota kita ini.
Unkonsistensi Penerapan
Saya menemukan beberapa ketidak konsistenan dalam beberapa penerapannya, sesekali menggunakan outer glow sesekali lagi menggunakan outline stroke. Bukan hanya karena sang creator ceroboh untuk mengawal kemungkinan yang terjadi, bisa jadi creator tidak mempersiapkan logo untuk dapat diterapkan di media dengan warna dan pattern yang berbeda-beda.
Ini adalah sebagian kecil dari analisa teknis Desain Grafis yang dapat saya jabarkan. Tentu saja ada aspek lain yang bisa dibahas terkait perancangan sebuah logo, apalagi sebuah city branding.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tanggal 30 September 2015 ADGI Chapter Malang menghelat Kumpul Obek vol.6 yakni ajang tukar pikiran bersama para desainer grafis kota Malang dan segenap elemen kota yang concern terhadap desain . Tajuk yang akan diangkat kali ini tidak lain adalah mengenai logo City Branding Malang “Beautiful Malang”.
Pantau lini masa facebook ADGI Malang untuk informasi lebih lengkap. Sampai jumpa di venue
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H