Mohon tunggu...
Wafaul Ahdi
Wafaul Ahdi Mohon Tunggu... Jurnalis - MAHASISWA

Affah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Skill Akademiku Kurang, Bakatku Kau Remehkan

19 September 2020   19:09 Diperbarui: 19 September 2020   19:15 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Skill akademikku memang tidak seperti kalian, tapi apakah kalian mampu bersaing dengan bakat yang aku miliki?

Sering kali aku mendapatkan Bully an dari mereka. Ya, mereka yang ketika dikelas mampu untuk meraih prestasi dengan baik. Padahal jikalau aku ingin melawannya aku ingin berkata, Setiap orang memiliki kelebihan masing-masing, kelebihanmu memang dibidang akademik, tetapi tidak denganku. 

Ketika orang tidak pernah mendapatkan prestasi di bidang akademik bukan berati orang tersebut payah, rendah, cemen. Bukan, tetapi bagiku sesuatu yang bisa bermanfaat bagi orang lain merupakan sebuah hal yang luar biasa.

Di jaman modern ini dengan adanya media sosial membuat kita terkadang sulit untuk melangkah lebih maju. Melihat kelebihan orang lain, melihat kecerdasan orang lain membuat kita menjadi Insecure. Kok bisa ya dia secerdas itu, Kok bisa ya dia mendapatkan banyak penghargaan karena prestasinya itu. Sedangkan aku? Hehe. Tetapi sebenarnya itu salah, jangan pernah membandingkan diri kita dengan orang lain. Itu akan membuat kita sulit untuk bersyukur dengan apa yang ada dalam diri kita. Ketika kita melihat terus ke atas, ke atas, dan makin ke atas akan terus menjatuhkan kita. Padahal,jika melihat ke bawah masih banyak orang yang tidak seberuntung kita.

Nah, Bahagia bagiku itu simple sekali. Ketika aku bisa melakukan sesuatu yang memang bakatku di bidang itu. Apakah kalian pun sama seperti aku?

Seorang professor psikologi di George Mason University yaitu Todd Kashdan mengatakan bahwasannya seseorang akan termotivasi ketika mereka menggunakaan kelebihan yang ada pada dirinya. Semangat akan muncul dan menggebu-gebu setelah melakukan hal tersebut dan itu merupakan salah satu ciri kelebihan yang dimiliki seseorang.

Kenali bakat lebih mendalam yuk.

Sebelumnya apakah kalian tau bakat itu apa sih? Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) bakat adalah dasar (kepandaian, sifat, dan pembawaan) yang di bawa sejak lahir. Perlu kita garis bawahi bakat ini berbeda dengan minat. Jika bakat adalah pembawaan dari lahir, sedangkan minat adalah ketika kita melakukan sesuatu hal yang kita sukai.

Bakat bisa saja muncul karena faktor keturunan. Ayahnya atau bundanya memiliki bakat di bidang tersebut sampai akhirnya turun ke anaknya, dan ada juga yang muncul dengan sendirinya bukan karena faktor keturunan. Bisa jadi, bakat ini muncul diawali dengan minat anak itu sendiri.

Bakat ini merupakan suatu kemampuan yang di miliki oleh seseorang yang bisa saja ketika orang lain melakukannya memerlukan jangka waktu yang panjang, namun ketika dilakukan oleh yang orang yang mempunyai bakat memerlukan waktu yang singkat saja namun hasilnya bisa lebih baik daripada yang lainnya itu. Karena bakat ini sudah merupakan pembawaan sejak lahir.

Bakat ini mempunyai 2 sifat. Ada yang bersifat umum artinya semua orang pun memilikinya, dan adapula yang bersifat khusus artinya tidak semua orang mampu melakukannya.

Bakatku sejak kecil adalah di bidang melukis. Entah mengapa imajinasiku sangat tinggi ketika sudah berhadapan dengan cat-cat itu. Ketika tidak ada kanvas aku bisa saja melukis di tembok-tembok rumah yang membuat orang tuaku akhirnya marah-marah. 

Ya, memang sejak dulu aku tidak mendapatkan dukungan dari kedua orang tuaku. Padahal, dukungan moral dari orang tua adalah faktor yang terpenting untuk mengembangkan bakat itu sendiri. 

Menurutnya "Sekolah aja dulu yang pinter, kurang kerjaan banget cuma corat coret ngga jelas". Tanggapan tersebut bukan hanya terlontar dari kedua orang tuaku melainkan dari teman sekelaskupun begitu. Tanggapan itu adalah tanggapan seseorang yang tidak mengerti perihal seni. Itu memang hanya seuah coretan. Tetapi coretan tersebut mempunyai makna tersendiri.

Seharusnya, orang tua disini menjadikan dirinya sebagai fasilitator untuk anaknya. Ketika sudah nampak bakatnya di bidang tertentu. Segeralah dampinginya agar bakat tersebut tidak terbuang sia-sia.

Menurut psikolog , Nuzulia Rahma Tristinarum, mengatakan bahwasannya bakat merupakan kemampuan bawaan yang perlu di latih untuk menghasilkan suatu kecakapan (skill) atau karya.

Untuk itu dukungan orang tua sangatlah penting tentunya untuk memaksimalkan bakat yang ada pada dirinya. Faktor ekonomi bukan menjadikan sebuah alasan untuk tidak dapat mengembangkan bakat yang ada. Karena di zaman sekarang kita dapat memperoleh sumber dana melalui beasiswa yang sudah di programkan oleh pemerintah.

Perihal bakat yang tidak mendapatkan dukungan dari orang tua sebaiknya orang tua harus lebih mengerti karena bagaimanapun ketika anak sudah menginjak usia dewasa ia akan mempunyai sudut pandang tersendiri. Mungkin pada saat masih anak-anak bisa saja anak tersebut mau melakukan sesuatu yang orang tuanya inginkan tetapi ketika ia sudah menginjak dewasa, mulai mengerti dan mulai merasa tidak nyaman dengan apa yang dilakukannya dikarenakan sesuatu yang dilakukannya tidak sesuai dengan bakat yang ia miliki. 

Untuk itu kurangi ego yang ada pada diri orang tua masing-masing ketika apa yang orang tua inginkan tidak sesuai dengan apa yang ingin anak tersebut lakukan. Memang semua orang tua menginginkan yang terbaik untuk anak tentunya. Namun, bukan berati bakat yang di miliki anak tersebut bukan yang terbaik untuk dirinya.

Nah bagaimana dengan teman kita sendiri yang tidak mendukung bahkan menghina bakat yang kita miliki. Begini tanggapanku:

Biarkan orang lain menghujat kekuranganmu, tetap kembangkan bakatmu sampai akhirnya orang yang menghujatmu, takjub atas kelebihanmu. Bakat merupakan sebuah Gift dari Tuhan. Teruslah di asah karena saya yakin Tuhan tidak akan menciptakan sesuatu yang tidak ada maanfaatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun