Edward John Mostyn Bowlby yang lebih dikenal dengan nama John Bowlby lahir di London. Beliau berasal dari keluarga menengah. Bowlby merupakan anak ke empat dari enambersaudara dan dibesarkan oleh seorang pengasuh dengan gaya Inggris kelasnyapada saat itu. Bowlby adalah seorang ahli psikologi, psikiatri, dan psikoanalis. Beliau dikenal sebagai tokoh psikologi yang menggagas Attechment Theory. Dalam buku A Review of General Psychology yang terbit tahun2002  Bowlby menempati urutan 49sebagai salah satu pakar psikologi yang paling banyak dijadikan referensi.
Hebat bukan?
Bowlby pernah mengajar di salah satu sekolah untuk anak-anak cerdas selain itu beliau juga menerima pelatihan medis dan psikoanalisis, dan sejak tahun 1939 menggagas buku pembimbing anak-anak.Â
Pada tahun itu juga Bowlby tertarik pada gangguan-gangguan yang dibesarkan di panti asuhan, menurut beliau.. anak-anak yang di bawah pengasuhan perawat dilihatnya seringkali menunjukan beragam masalah emosi, termasuk ketidakmampuan membentuk hubungan dengan anak-anak lain. Anak-anak tersebut tidak sanggup mencintai karena tidak memiliki kesempatan untuk membentuk kelekatan yang solid dengan figur IBU di awal kehidupannya.
Selain mengamati anak-anak yang tumbuh di panti asuhan, Bowlby juga mengamati gejala serupa pada anak-anak yang tumbuh normal dirumah untuk sementara waktu namun kemudian dipisahkan untuk waktu yang cukup lama. Lalu apa yang terjadi? Anak tersebut nampak terguncang hebat dan lebih parahnya lagi secara permanen mereka menjauh dari banyak orang.Â
So... ini alasan mengapa John  Bowlby meyakini bahwa kita tidak bisa memahami perkembangan tanpa memperhatikan lebih teliti ikatan ibu dan bayi.
Jadi kelekatan itu apa?
Kelekatan (Attechment) adalah ikatan emosional yang kuat antara dua orang. John Bowlby sangat meyakinkan bahwa yang membentuk suatu kelekatan secara naluriah tidak lain tidak bukan adalah ibu dan anaknya.Â
Ia menyatakan bahwa bayi yang baru lahir secara biologis sudah diberikan perlengkapan untuk membangkitkan perilaku kelekatan dengan ibunya. Ketika bayi menangis ataupun tersenyum, kemudian bayi bisa tengkurap, merangkak, sampai akhirnya kakinya bisa menginjakkan tanah dengan sempurna untuk selalu dapat mengikuti ibunya. Semua ini dilakukan bayi hanya untuk mempertahankan kedekatannya dengan pengasuh utamanya. Hal ini akan sangat berdampak pada kelangsungan bayi tersebut.
Kelekatan tidak akan timbul secara tiba-tiba. Tentunya kelekatan akan timbul dan berkembang melalui serangkaian tahapan.Diawali dengan preferensi umum bayi terhadap manusia hingga kebersamaan dengan pengasuh utamanya.