Mohon tunggu...
Affa 88
Affa 88 Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer, Social Activist, Nahdliyin

Ojo Dumeh, Ojo Gumunan, Ojo Kagetan.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Tentang Perdamaian Pasoepati-Bonek Mania

2 April 2011   04:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:12 14393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PROGRAM cinta damai antara dua kelompok suporter papan atas Indonesia, Pasoepati Solo dan Bonek Mania Surabaya yang beberapa tahun terakhir sempat terjadi kerenggangan hubungan disuarakan oleh berbagai pihak. Jejaring sosial, artikel berita, blog, pendeklarasian, hingga nyanyian "Bonek-Solo Kita Sodara.." telah berkumandang. Seperti yang telah ditulis pada artikel sebelumnya, bahwa wujud dari perkembangan sepakbola nasional adalah dengan menciptakan perdamaian antar kelompok suporter dan itu dimulai dari kota Solo ketika Bonek Mania hadir dalam laga pembuka Liga Primer Indonesia di Stadion Manahan, Januari lalu. Kehadiran Bonek lantas disambut hangat oleh Pasoepati dan melalui sebuah ritual penanaman pohon cinta kedua kelompok suporter ini berdamai. Perdamaian, ternyata tidak begitu saja diterima semua pihak. Di kalangan Pasoepati sendiri, belum sepenuhnya menerima begitu saja damai dengan Bonek. (Mungkin) begitu pula di Surabaya. Bahkan, beberapa diantaranya mengkhawatirkan proses ini membuat perpecahan di tubuh Pasoepati yang pro dengan yang kontra. Namun, menurut pendiri Pasoepati, Mayor Haristanto dalam akun Facebooknya menyampaikan bahwa proses damai dengan Bonek yang sekian tahun renggang sampai muncul lagu-lagu rasis dalam nyanyian tribun di pertandingan-pertandingan Persis Solo, butuh waktu yang tidak sedikit. Bertahap dan penuh kehati-hatian. Hal ini seperti melihat masa lalu, ketika proses damai antara Pasoepati dengan Panser Semarang yang tidak semudah membalikkan tangan. Sementara itu, bagi Pasoepati sendiri, perdamaian dengan Bonek yang juga memiliki hubungan kurang baik dengan Aremania Malang dan The Jak Mania Jakarta yang selama ini dianggap saudara tuanya Pasoepati, tidak kemudian membuat hubungan Solo-Jakarta maupun Solo-Malang menjadi ikut-ikutan renggang. Seperti yang diisukan berbagai kalangan, bahwa berdamai dengan Bonek berarti menjadi "blok"nya Surabaya dan secara tak langsung membawa aroma tidak baik dengan Malang dan Jakarta.  Karena seyogyanya, perdamaian antar suporter bukan seperti permainan anak-anak. Kalo kamu berteman sama dia, aku gak mau temenan lagi sama kamu, kamu tau kan kita musuhan... [caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Kehadiran Bonek Di Stadion Mahanan (http://www.beritajatim.com)"]

Kehadiran Bonek Di Stadion Mahanan (http://www.beritajatim.com)
Kehadiran Bonek Di Stadion Mahanan (http://www.beritajatim.com)
[/caption] Perdamaian antar suporter adalah wujud adanya sebuah proses panjang penciptaan suporter profesional yang elit seperti di Eropa. Damai dengan semua lapisan kelompok suporter maupun masyarakat menjadikan manfaat tersendiri bagi mereka. Contoh, perdamian Solo-Bonek menjadikan Pasoepati terjamin keamanannya ketika klub Solo bertandang ke Surabaya, begitupun sebaliknya. Selain itu, kekompakan antar suporter juga akan membuat kekuatan besar mengkritik asosiasi nasional jika terjadi penyimpangan dalam kepengurusannya. Bagi Pasoepati Solo (dimana penulis termasuk di dalamnya), program jangka panjang adalah perdamian dengan siapapun yang sempat renggang hubungannya dengan Solo. Seperti, Viking Bandung dan Brajamusti Jogja. Meskipun butuh proses panjang, bukan tidak mungkin ketika dukungan semua lapisan masyarakat dan juga pemerintah, permusuhan antar suporter lokal di Indonesia dapat diminimalisir dan dihilangkan. Demi satu tujuan, kemajuan persepakbolaan nasional dan prestasi timnas Indonesia di kancah internasional. Untuk Bonekmania, kita sambut atas perdamaian yang telah dicanangkan. Tidak lantas 100% memang, tapi step by step akan terwujud perdamaian yang lebih baik. Dan bagi Aremania, The Jakmania, La Mania, Singa Mania kita masih tetap dan selalu saudara. Lebih dari itu, kita selalu berharap akan berakhirnya perang dingin dan terbitnya cahaya perdamaian antara Bonek dan Aremania maupun The Jakmania dengan Viking. Pissss... Damai itu indah, bukan? Saetama Pasoepati...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun