Mohon tunggu...
Affa 88
Affa 88 Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer, Social Activist, Nahdliyin

Ojo Dumeh, Ojo Gumunan, Ojo Kagetan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Peranti Sixth Sense, Teknologi Indera ke Enam

21 Juni 2010   04:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:24 1039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_173047" align="alignleft" width="500" caption="pranav mistry (si jenius dibalik SixthSense)"][/caption]

Apa yang Anda pikirkan setelah menonton Iron Man 2? Sebuah teknologi canggih tersaji di film fiksi itu, bukan? Teknologi komputasi dengan penyatuan antara dunia maya, digital dan nyata. Komputer dapat dijalankan dimana saja dan kapan saja. Tinggal menggerakkan jari tangan, sebuah layar computer bisa dinikmati secara riil, Nah, kini, teknologi di film Iron Man 2 itu bukanlah kreasi fiksi belaka, karena kita akan menjumpainya dalam waktu dekat dengan sebuah perangkat canggih bernama Indera Ke Enam (Sixth Sense).

Hal itu bukanlah khayalan tingkat tinggi semata. Kita sudah paham bahwa teknologi sangatlah cepat berkembang, kemajuan teknologi industri perangkap keras (hardware) khususnya transistor meningkat dua kali dalam kurun dua tahun. Peningkatan teknologi yang dimaksud adalah kapasitas transistor per area  meningkat dua kali dengan harga produksi yang sama setiap dua tahun (atau 1.5 tahun). Artinya, bila diawal tahun 2008 kapasitas usb flash disk rata-rata 2 GB, maka diakhir 2009 kita akan memperoleh usb flash disk 4 GB (2009) dengan harga yang sama dengan 2 GB pada tahun 2008 Ukuran transistor yang semakin kecil  berdampak pada ukuran dan kecepatan hardware. Pada tahun 1995, sebuah chip mikroprosesor hanya memiliki 9.3 juta transistor. Enam tahun kemudian (1999), chip mikroprosesor sudah memiliki lebih dari 40 juta transistor. Dan berdasarkan hukum Moore, maka pada tahun 2015 jumlah transistor mampu menempus 10 juta per chip mikroprosesor. Kecepatan frekuensi kerja transistor mungkin dapat mencapai 200-400 GHz. (antaranews).

[caption id="attachment_173048" align="aligncenter" width="500" caption="perangkat sixthsense"][/caption]

Apabila komputer ENIAC, komputer pertama yang hanya bisa operasi aritmatika dengan ukuran sebesar ruangan,  maka dengan smartphone seukuran 1/2 telapak tangan, kita dapat mengerjakan operasi yang jauh lebih cepat dan kompleks. Perkembangan teknologi yang pesat diikuti juga dengan apliaksi yang lebih dahsyat lagi. salah satunya adalah teknologi Sixth Sense ini.

Sepertinya mendengar kata sixth sense kita merasa dihanyutkan dalam sebuah hal mistis. Mengapa tidak, sebab Dengan teknologi ini, kita bisa tahu apa saja, informasi apapun (kecuali rahasia negara dan private) di dunia ini tanpa dibatasi ruang dan waktu. Dengan alat ini kita tidak perlu membawa uang tunai, tidak perlu membawa peralatan komunikasi ukuran besar. kita tidak perlu bertanya kepada oarng lain karena kita dapat dengan mudah mendapatkan informasi melalui jaringan global. Cukup dengan gerakan tangan tertentu, kita sudah dapat memotret apapun semau kita, kita tidak perlu membawa kamera kemana-mana.

SixthSense prototipe yang terdiri dari sebuah proyektor saku, cermin dan kamera. Komponen perangkat keras yang digabungkan dalam gantungan seperti halnya sebuah kalung, dan karena ini  perangkat dapat dipakai secara mobile. Baik proyektor dan kamera akan terhubung ke perangkat komputasi mobile di saku pengguna. Proyektor memeberikan informasi visual melalui permukaan, seperti dinding dan benda-benda fisik di sekitar kita untuk digunakan sebagai antarmuka, kamera mengikuti gerakan tangan pengguna yang sudah diberi warna pada ujung-ujung jari sebagai jalur komunikasi dengan perangkat. [caption id="attachment_173051" align="aligncenter" width="500" caption="visualisasi foto (koran bicara)"][/caption]

SixthSense dapat melakukan pemotretan suatu Obyek hanya dengan gerakan tangan / jari tertentu. Dengan aplikasi peta kita memungkinkan dapat menulusuri suatu wilayah hanya dengan gerakan tangan, seperti memperbesar atau memperkecil bagian peta. Pengguna juga dimungkinkan dapat menggambar pada permukaan dinding atau apapun hanya dengan gerakan jarinya. Yang lebih fantastis yaitu ketika membaca surat kabar dapat menampilkan video dikertas biasa tentang berita yang dibacanya. Anda juga dapat mencopy tulisan yang ada dibuku langsung dipindahkan kelayar komputer kemudian diedit dengan cara diambil dan memindahkan ke layar komputer dengan tangan, layaknya mengambil Kue dari piring langsung dimasukkan ke mulut kita dengan tangan. bena- benar teknologi dari dunia maya kedunia nyata. Atau sebaliknya..

[caption id="attachment_173052" align="aligncenter" width="640" caption="menelepon, tinggal buka telapak tangan"][/caption]

Perangkat dari teknologi sixth sense terdiri dari proyektor mini, cermin, dan kamera serta marker (penanda) berwarna. Perangkat ini dapat dikalungkan. Baik proyektor maupun kamera dihubungkan dengan ‘laptop/PDA" mini. Proyektor akan ‘menembak' ke permukaan dan objek fisik untuk kemudian oleh kamera mengenali serta mengamati gerakan tangan dan obyek fisik. Dengan teknik simple computer-vision, data informasi pergerakan dan formula marker akan memproses data video stream yang diambil oleh kamera. Sementara kamare akan terus mengikuti jejak pergerakan marker (visual tracking fiducials) yang dipasang pada ujung 4 jari tangan.

Gerakan jari tangan (4 marker warna) dan formulasi/susunan tersebut lalu dibandingkan dengan informasi data yang tersimpan melalui simple computer-vision techniques, dan kemudian rangkain informasi yang diolah akan menjadi sumber input bagi ‘laptop/PDA" mini untuk mengambil kesimpulan. Kesimpulan ini lalu diproses dan outputnya akan ditampilkan melalui jendela proyektor mini.

Sampai saat ini, perangkat teknologi sixth sense baru dapat digunakan untuk aplikasi peta ‘sixth-sense', pengambaran, dan interaksi pada objek tertentu (seperti buku, koran, dinding tertentu). Dibidang peta, kita dapat menge-zoom-in dan zoom-out hanya dengan gerakan tangan pada peta digital tersebut. Dari gerakan 4 jari tangan yang bermarker tersebut, maka kamera akan mengirimin informasi dan memerintahkan komputer mengeluarkan output melalui proyektor mini. Begitu juga halnya dalam aplikasi gambar digital. Aplikasi lain adalah kemampuan memberi informasi lebih pada suatu objek yang sedang kita amati. Contohnya seperti pada gambar "isi koran" yang dapat memunculkan video yang berkaitan dengan isi koran tersebut. Dan terakhir adalah ketika tangan membuat lingkarnan pada pergelangan tangan, maka perangkat ini akan menampilan jam analog ‘ilusi' pada pergelangan tangan.

Dengan beriringnya waktu, teknologi sixth sense akan terus berkembang. Sampai suatu saat, visi microsoft 2019 benar-benar bisa terwujud dalam 10-15 tahun ke depan. Sekadar informasi, harga perangkat sixth-sense ini diperkirakan sekitar USD 350 atau sekitar Rp 3.5 juta.

Affa_dari berbagai sumber.

-Antaranews.wordpress.com

-kaskus.us

-pranavmistry.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun