Kepergian Poean
Kala itu, malam sudah mulai larut
Aku pun dipaksa menikmati sunyi
Malam yang gelap, ditemani cahaya lampu yang temaram
Kau pun hilang dari genggaman
Puan, kini kau tak lagi ku kenang
Kepergianmu, hanya menyisahkan tanda tanya
Kedatangan penuh harap
Serta kehilangan penuh nestapa
Ternyata, sehelai rasa yang kau berikan
Sedangkan daku yang menanam harap
Lalu nyatanya tak ada yang dapat dituai
Kisahmu, semata-mata serupa khayal
Imaji bayangmu selalu terikat
Biarkan semua menjadi kisah yang usang
Nikmatilah kepergianmu itu
Aku menunggu kedatanganmu, lagi.
Manado, 21 Maret 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!