Mohon tunggu...
AFDINAL BAHTIAR ABADI
AFDINAL BAHTIAR ABADI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Halo nama saya Afdinal Bahtiar Abadi merupakan mahasiswa S1 Teknik Elektro Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ancaman yang Mengintai bagi Penggunanya, dari Komentar ke Trauma

2 Desember 2024   07:49 Diperbarui: 2 Desember 2024   08:09 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi, interaksi antar individu tidak lagi terbatas pada pertemuan tatap muka. Media sosial telah menjadi ruang utama untuk mengekspresikan diri dan berinteraksi. 

Namun, kemudahan berkomunikasi ini sering disalahgunakan dalam bentuk komentar yang merendahkan, menyakiti ataupun mengkritik secara berlebihan. Meskipun komentar semacam ini sering kali dianggap sebagai "bentuk kebebasan berekspresi" akan tetapi dampaknya terhadap kesehatan mental seseorang.

Komentar di dunia maya, meskipun tidak terlihat langsung di wajah penerimanya, akan tetapi dapat memiliki dampak psikologis yang mendalam. Berbeda dengan interaksi langsung, komentar yang ditinggalkan di platform online sering kali lebih sulit untuk dihindari atau dihapus dan bisa terus berlanjut dalam bentuk utas atau diskusi secara terus menerus. 

Beberapa bentuk komentar negatif, seperti hujatan, body shamming ataupun penghinaan terhadap seseorang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman dan membuat seseorang rendah diri terhadap dirinya sendiri.

Menurut penelitian dari American Psychological Association, kecaman atau penghinaan yang diterima melalui media sosial dapat mempengaruhi harga diri seseorang dan memperburuk kondisi psikologis, terutama bagi mereka yang memiliki kecenderungan mudah terpengaruh oleh opini orang lain. Bahkan komentar yang tidak terlalu serius atau ringan dapat memperburuk stres, kecemasan dan depresi bagi para penggunanya. Komentar online berpotensi menjadi sumber trauma emosional yang mendalam.

Trauma psikologis yang disebabkan oleh komentar online dapat terjadi dalam beberapa bentuk, salah satunya adalah cyberbullying. Cyberbulying adalah tindakan perundungan yang dilakukan secara berulang dan disengaja melalui media sosial. Meskipun terkesan tidak tampak secara fisik dampaknya dapat berujung pada depresi, perasaan cemas berlebihan hingga gangguan stress pascatrauma (PTSD). 

Trauma ini sering kali terjadi tanpa disadari oleh pelaku maupun korban, karena komentar-komentar yang merusak bersifat anonim dan tidak mendapatkan respons langsung dari korban.

Media sosial memperburuk dampak dari komentar negatif, karena sifatnya yang terbuka dan dapat diakses oleh siapa saja. Pengguna dapat dengan mudah terpapar pada komentar yang merendahkan atau merusak diri. Menurut studi yang dilakukan Pew Research Center sekitar 40% remaja melaporkan bahwa mereka mengalami perundungan atau komentar negatif secara online dan lebih dari 30% merasakan dampak psikologis. 

Dalam konteks ini media sosial, media sosial tidak hanya menjadi ruang untuk berkomunikasi, tetapi juga menjadi medan pertempuran di mana pengguna dapat dengan mudah diserah oleh komentar negatif. Hal ini memperburuk keadaan bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan mental, depresi dan perasaan cemas yang berlebihan.

Terluka tanpa jejak akibat komentar negatif di dunia maya adalah fenomena yang semakin umum terjadi dalam masyarakat saat ini. Meskipun dampaknya tidak selalu terlihat, luka psikologis yang ditimbulkan dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk lebih bijak dalam berkomentar dan lebih peduli terhadap isu kesehatan mental baik diri sendiri ataupun orang lain. Dengan kesadaran yang lebih tinggi dan upaya perlindungan yang tepat. Kita dapat menciptakan ruang digital yang aman, nyaman dan sehat bagi semua pengguna.

Referensi

Aprilia, R., Sriati, A., & Hendrawati, S. (n.d.). Tingkat Kecanduan Media Sosial pada Remaja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun