Mohon tunggu...
Afdhol Fikri Astika
Afdhol Fikri Astika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Tidak menyukai keramaian, suka mengexplore tempat kuliner yang belum pernah dikunjungi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Efek Budaya Populer Pada Konten Tiktok terhadap Makanan Korea

3 Januari 2023   01:42 Diperbarui: 3 Januari 2023   02:10 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://www.tiktok.com/id-ID/

Budaya populer merupakan hasil kreasi masyarakat, kemudian menafsirkan makna dan hasil yang diungkapkan dalam budaya yang menampilkan dirinya secara dominan dan didukung oleh kemajuan teknologi, diproduksi dan direproduksi secara massal, dengan tujuan agar lebih dapat diakses oleh semua lapisan . masyarakat tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Dengan demikian, dalam perkembangannya, budaya populer membentuk aliran melingkar dalam kehidupan, yang dianggap mewakili visi adiksi yang saling menguntungkan dalam kerangka yang relatif kompleks dan memiliki nilai-nilai yang memiliki pengaruh kuat terhadap masyarakat dan manusia dalam berbagai cara.

Budaya populer terutama merupakan budaya yang diproduksi secara komersial dan tidak ada alasan untuk berpikir bahwa kemungkinan akan berubah dalam waktu dekat. Budaya populer adalah berbagai alat hiburan dan komoditas yang dipertukarkan untuk mendapatkan keuntungan materi untuk tujuan keuntungan, meskipun terkadang budaya populer diciptakan untuk tujuan lain, seperti kepentingan dalam menciptakan semacam politik. budaya. Hal ini memunculkan fakta bahwa budaya populer terkait dengan banyak aspek, seperti konsumsi, fashion, politik dan lain-lain.

Proses Budaya Populer tidak lepas dari peranan media, media menjalankan perannya sebagai penyebarluasan informasi dan hiburan, maupun sebagai institusi pencipta dan pengendali pasar komoditas dalam suatu lingkungan sosial kemasyarakatan, sehingga masyarakat secara sadar atau tanpa sadar telah menyerapnya sebagai suatu kebudayaan yang berkembang. Dalam proses ini, konsumen budaya mengkonsumsi dan kemudian mendokumentasikan informasi tersebut untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini terjadi proses penerimaan masyarakat terhadap budaya populer. Pada akhirnya, jenis produk maupun produk yang diproduksi dalam keadaan yang berbeda dan disebarkan oleh peran media diserap oleh publik sebagai produk budaya, hal ini masuk akal untuk proses memfasilitasi interaksi sosial yang erat antar media. dan sosial.

Perkembangan makanan Korea di Indonesia  sudah  menyebar luas akibat fenomena Korean Wave. Akibatnya makanan Korea menjadi sangat popular di kalangan masyarakat. Hallyu, yang berarti gelombang Korea atau Korean wave dalam bahasa Inggris, yaitu penyebaran berbagai budaya populer Korea seperti fashion, kecantikan, makanan, hiburan, dan budaya tradisional, dan berpotensi mempengaruhi negara lain. Korean Wave atau Hallyu memiliki pengaruh yang besar di berbagai negara dan menjadi trend bagi setiap orang, terutama para remaja.

Sumber : https://images.app.goo.gl/MYsioinAuaoQNCFJ6
Sumber : https://images.app.goo.gl/MYsioinAuaoQNCFJ6

Kepopuleran Korean wave di Indonesia semakin meningkat karena aksesibilitas yang mudah untuk menikmati berbagai program hiburan Korea melalui berbagai perangkat. Jenis hiburan Korea yang sering digandrungi masyarakat adalah drama dan musik (K-Pop). Keduanya memiliki pengaruh terbesar dalam penyebaran Korean wave di Indonesia, sehingga mampu menarik minat masyarakat untuk mempelajari berbagai hal tentang Korea, termasuk makanannya. Makanan Korea banyak dijumpai di berbagai acara Korea seperti drama, variety show, reality show, dll. Dan baru-baru ini di sosisal media marak persebaran video konten Masakan Korea dalam tayangan tersebut seperti video tiktok mencoba makanan korea, konten mukbang di youtube sehingga selalu menarik perhatian penonton sehingga ingin mencari tahu dan mencoba masakan tersebut.

Budaya Populer dapat dicontohkan dalam fenomena Makanan Korea di platform Tiktok yang sedang ramai. Tidak hanya itu algoritma tagar #makanankorea ini menjangkau banyak orang hingga mendapatkan perhatian masyarakat pengguna tiktok. Hingga 963,6 views tagar #makanankorea dengan berbagai konten yang ada di tiktok. Ini membuktikan bahwa Budaya Populer mempengaruhi secara tidak sengaja maupun disengaja pada fenomena makanan Korea melalui platform media tiktok.

Sumber : https://www.tiktok.com/id-ID/
Sumber : https://www.tiktok.com/id-ID/

Contohnya Ganjang Gejang, merupakan makanan laut yang difermentasi menggunakan kecap asin atau olahan rempah Korea yang terbuat dari Kepiting Rajungan. Awalnya masyarakat masih menganggap ini aneh tapi akibat dari satu orang yang mencoba makanan ini bilang "Enak" dan konten ini tersebut jadi ramai, orang-orang semakin penasaran dengan makanan satu ini dan akhirnya mencoba.

 

Sumber : https://www.tiktok.com/id-ID/
Sumber : https://www.tiktok.com/id-ID/

Tidak hanya itu, akhir-akhir ini sedang ramai makanan Korea yang bernama Daechang, makanan satu ini merupakan bagian usus besar sapi yang biasa disajikan dengan di grill pada restoran Korbeq atau Korean BBQ. Awal mulanya ada seorang pengguna akun tiktok ini penasaran dengan rasa usus besar sapi (Daechang) yang dimasak hingga krispy oleh youtuber mukbang Korea. Kemudian masyarakat mulai penasaran dengan rasa Daechang ini akibat dari konten tiktok tersebut. Hidangan yang ditampilkan pun selalu beragam. Dengan penataan meja yang rapi, warna hidangan yang mencolok, serta suara hidangan tersebut saat dimasak membuat penonton ingin mencobanya. Efek yang ditimbulkan adalah penjual Daechang mendapatkan keuntungan yang cukup besar akibat fenomena ini.

Sumber : https://www.tiktok.com/id-ID/
Sumber : https://www.tiktok.com/id-ID/

Disini terlihat bahwa efek dari budaya Populer yang mempengaruhi masyarakat secara tidak langsung mengikuti trend makanan Korea tersebut. Dampak positif yang ditimbulkan dari budaya populer ialah masyarakat mengetahui budaya lain selain dari budaya Indonesia sendiri, selain itu kombinasi varian rasa yang sangat variatif antara kombinasi rasa antara makanan Korea dan makanan Indonesia. Sehingga maraknya produk makanan dan restoran Korea ini sudah menyebar di kota besar di Indonesia. Sebagai contoh di Kota Yogyakarta. Di Kota Yogyakarta mulai banyak bermunculan penjual street food Korea yang bisa ditemui di alun-alun kidul Yogyakarta, hingga set menu yang di jual di resto Korea seperti Oharang BBQ yang ada di Yogyakarta. Momen kepopuleran budaya Korea yang sudah masuk ke masyarakat ini digunakan oleh para pelaku bisnis dan penjual UMKM sebagai peluang bisnis yang menguntungkan, dimana masyarakatnya menunjukkan minat yang tinggi terhadap produk-produk Korean Wave, termasuk produk makanan. Di Kota Yogyakarta sudah banyak menjamur restoran dan penjual makanan Korea.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun