Tidak adalah masalah yang tidak dapat kita pecahkan bersama-sama dan sedikit sekali yang dapat kita pecahkan sendirian (Lyndon Johnson)
Satu terlalu sedikit untuk meraih hal yang besar. Kita tidak mampu untuk melakukan hal yang benar-benar bernilai sendirian. Kerja sama adalah inti dari pekerjaan yang besar. Ini mungkin merupakan salah satu pola dari konsep kepemimpinan ala komunitas sosial yang digawangi oleh Walikota Bandung saat ini, Ridwan Kamil.Â
Banyak pelajaran berharga yang dapat kita pelajari ditengah krisis kepemimpinan yang terjadi di Indonesia pada level atas. Mungkinkah gaya kepemimpinan komunitas sosial seperti ini juga dapat diterapkan untuk membangun bangsa?
Belajar dari perkembangan komunitas sosial di Indonesia sejak mulai hadirnya sosial media pada tahun 2004 di Internet dan terus berkembang pesat hingga booming-nya tahun 2010 menegaskan bahwa kebutuhan alami manusia untuk bersosialisasi satu sama lain. Kebutuhan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dapat menjadi kekuatan bagi manusia untuk memecahkan permasalahan yang tidak mampu dipecahkan sendirian.Â
Kekuatan kerja sama mampu memberikan nilai dan menciptakan hal yang tidak terduga ketika bekerja sendirian. Ada beberapa catatan yang dapat kita garis-bawahi meneladani kepemimpinan Kang Emil (begitu beliau disapa) semenjak 2013 lalu di salah satu kota terbesar di Indonesia, Bandung.
Kemampuan berkomunikasi yang pesuasif. Pemimpin, sejatinya bukan hanya orang yang mengambil keputusan, menetapkan aturan dan mengeluarkan perintah terhadap bawahan. Kemampuan berkomunikasi diperlukan untuk memberi pemahaman kepada orang lain yang berbeda pandangan dan gagasan tanpa menekan ide yang berseberangan.Â
Inti dari community development adalah mengajak sebanyak-banyak orang untuk mau bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan kebaikan komunitasnya. Komunikasi efektif terjadi ketika seseorang mengenal baik lawan bicaranya. Mengenal latar belakang dan kapabilitas orang yang diajak berkomunikasi. Ketika komunikasi dapat berjalan dengan baik, maka ajakan untuk melakukan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan komunitas akan lebih mudah untuk dilakukan.
Menggerakkan dengan menciptakan gerakan. Kekuatan community development sebagai seorang pemimpin tidak hanya sebagai penggagas dan penginisiasi ide-ide besar tetapi termasuk mau menjadi contoh, orang yang pertama melakukan. Kekuatan bersama muncul ketika kepemimpinan mangayomi bukan mendikte. Ketika pergerakan terjadi sesuai kapasitas masing-masing individu, maka terbentuklah sistem. Namun tidak semudah itu membuat sistem. Keteraturan dan kejujuran akan menjaga agar sistem dapat terus berjalan.
Kreatif. Komunitas sosial adalah tempat berkumpulnya orang-orang kreatif. Kekakuan sistem pemerintahan saat ini menjadi salah satu sebab lambatnya perkembangan Negara. Pemimpin dianggap orang yang paling pintar dan paling berhak menentukan arah kebijakan, tetapi dalam konsep pengembangan komunintas, pemimpin sebagai jembatan untuk menerima aspirasi dan ide-ide setiap anggota yang terlibat untuk mencapai tujuan kebaikan bersama.Â
Pada dasarnya setiap anggota dalam kelompok memiliki tujuan yang sama-sama baik namun yang terjadi selama ini adalah perbedaan pandangan dalam penerapan. Meski tidak semua ide-ide kreatif yang datang dari kelompok dapat ditampung (dijalankan), namun pemimpin mampu 'meracik' gagasan yang diterimanya menjadi sesuatu yang bernilai dan memberikan dampak (manfaat) besar untuk kepentingan bersama.
Rasa aman. Rasa saling percaya dalam komunitas menciptakan hubungan yang erat dan saling menguatkan. Kadangkala beberapa anggota dalam kelompok tim tidak merasa aman terhadap anggota lainnya. Pemimpin memiliki peran besar untuk membangun kepercayaan dan rasa aman bagi masing-masing anggota dalam kelompok. Karakter seorang leader tidak harus keras dan temparamen. Kebijaksanaan perilaku dapat memberikan penghormatan bagi anggota.Â
Pengetahuan yang luas dan pengalaman menciptakan pemikiran yang bijaksana dan dapat diterima. Karakter dari seorang pemimpin juga dapat mempengaruhi anggota kelompoknya. Dibutuhkan fleksibilitas gaya kepemimpinan. Pemimpin membawa pengaruh termasuk untuk menguatkan anggota masyarakat yang lebih lemah. Pemimpin juga harus mampu menunjukkan kekuatannya terhadap dominasi beberapa anggota kelompok yang cenderung dapat mengintimidasi satu sama lain.