Kisah kita tak pernah menjadi sempurna
Seperti dedaunan yang dicoba disatukan
Setelah dihempas keguguran
Kita untaikan harapan
Pada reranting tua itu
Ada yang tumbuh ada yang runtuh
Ada yang bersemi ada yang jatuh
Kita kehilangan warna
Tentang makna ada dan tiada
Kita mulai belajar pada dedaunan
Bertahan atau melepaskan
Setelah hujan lebat tumpah
Kita mengakui
Tak selamanya hidup akan bersemi
Ada saatnya keguguran mengarungi
Pada dedaunan
Terserak di rumah itu
Kita temui makna di beranda
Lalu kita selipkan di antara sajian kata
Terhampar rasa hidup dan kehidupan
Yang akhirnya
Hanya kata dan kata yang terus hidup
Meski tubuh meluruh
Menunggu waktu merapuh.
Jakarta, 11 Des 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H