Mohon tunggu...
Afdal Ritzky
Afdal Ritzky Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar dari Film, Kenapa Tidak ? - IP Man

1 Januari 2016   19:32 Diperbarui: 1 Januari 2016   19:36 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak cara untuk bisa melewati tahun baru 2016...." dalam pikiran ku..

Adalah salah satu pemikiran yang terlintas ketika detik2 detik menuju tahun 2016. Apalagi penat setelah pulang dari kantor yang terletak jauh diluar kota dan bisa mampir ke Jakarta, ini adalah peluang yang tidak boleh di lewatkan.

[caption caption="source : www.google.com"][/caption]

Akhirnya saya memutuskan untuk bisa pergi menonton salah satu film yang di tunggu di penghujung tahun 2015 yakni Ip Man 3 yang tentunya dibintangi oleh Donnie Yen (baca : keren amat ini orang dan tentunya akan kedatangan tamu dari salah satu legendari tinju dunia , Mike Tayson. ).

 

Terlintas di dalam pikiran, Keseruan apa yang akan ditawarkan oleh film ini, ? pertarungan antara Wing Chun yang terkenal dengan full-speed movement dan gerakan efisiennya atau Boxing ala petinju Mike Tayson yang terkenal dengan tinjunya yang maut dan superbb ganas (baca : seram sekali)

 

waktu yang diperlukan untuk dapat menyaksikan film ini cukup panjang, berdurasi sekitar 2 jam. Tapiii...selama 2 jam ini saya mendapatkan sebuah pesan moral yang ingin saya bagikan kepada para pembaca sebagai awal untuk mirroring karakter diri kita sendiri dan dari situ kita bs menilai apakah diri kita mempunya sifat2x yang mulai dan penuh dengan high-quality moral.

1. Tetap Rendah hati, jangan sombong

Di salah satu adegannya, Cheung Li (kalo ngak salah), yang merupakan brother in-arms nya Ipman menantang Ipman untuk bertanding untuk menentukan siapakah "grandmaster wing chun" sebenarnya. Namun si Ipman (Donnie Yen), tidak tergubris sama sekali dan tetap tenang dalam merespon tantangan tersebut. Dan yang lebih kerennya lagi,pada akhirnya mereka bertanding & Ipman menang, Ip man tidak mencemooh atau bahkan merasa dia paling hebat. Hanya berdiam dan tidak memberikan komentar apapun tentang lawannya.

dari sini saya belajar, walaupun kita punya ilmu yang tinggi, jangan pernah mengumbar kalau kita adalah orang yang paling hebat. Ingat selalu ada langit di atas langit.

2. Utamakan keluarga

Saya rasa Ipman merupakan seorang PRIA yang Gentle. Hal ini bisa saya bilang karena di beberapa scene menunjukan bagaimana perlakuan dia terhadap istrinya &anaknya. Walaupun di tengah tekanan (pada saat itu dia sedang bertengkar dengan istrinya dan menemani istrinya sedang sakit), IP Man tetap mengurusi istrinya dan tidak mempedulikan keadaan sekitarnya.

waktu anaknya  bertengkar dengan teman sekelasnya, saya pikir anaknya bakal di marahin, eh  anaknya malah tetap diperlakukan secara baik dan diajarkan bagaimana agar tidak melakukan kesalahan yang sama dan mempunyai jiwa pemaaf.

3. Jangan menyakiti orang

jika tidak diperlukan, Ipman tidak akan menggunakan ilmu Wing chun nya untuk bertengkar atau bahkan berbuat jahat sama sekali. Di sebuah scene movie ini , Ipman menggunakan ilmu Wing chunnya hanya untuk membela orang orang yang lemah dan lebih kerennya lagi di tidak meminta balas budi apapun.

 

Bersyukur sekali rasanya di penghujung tahun 2015, saya bisa menonton film ini ( bukan promosi ya), karena banyak sekali moral-moral dan pelajaran hidup yang saya dapatkan. Dengan tidak menyakiti orang, tidak menjadi orang yang sombong dan mengutamakan keluarga, ternyata ketenangan dalam kehidupan akan datang dan membuat hidup kita jauh lebih bermakna.

 

Jadi bagi para pembaca, apalagi yang anda tunggu. Temukan inspirasi anda untuk bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik. jika anda tidak tahu untuk mendapatkan inspirasi dari mana, Anda bisa mencoba untuk menonton Ipman 3 ini.-afd

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun