Mohon tunggu...
Ahmad Fauzi
Ahmad Fauzi Mohon Tunggu... profesional -

Fasilitator yang sehari-hari mengajar. Investor kecil-kecilan yang setiap saat melihat peluang investasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Psikopatologi untuk hipnoterapis #2

4 Januari 2013   22:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:30 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semenjak seseorang lahir, ia sudah harusberjuanguntuk bertahan hidup. Proses ini kita sebut sebagai  penyesuaian diri terhadap lingkungan.Penyesuaian diri ini berlangsung seumur hidup. Selama rentang waktu itulah kehidupan psikis seseorang terbentuk. Cara seseorang berfikir, bagaimana pola interaksi relasional yang ia lakukan, apa defense-defense yang ia lakukan dalam rangka menghalau kecemasan atas setiap tantangan dan perubahan. Bagaimana seseorang beradaptasi itulah yang kita namakan kepribadian. Ia adalah sebuah sistem yang terdiri dari berbagai habit yang terbentuk oleh domain biologi, intrapsikis, kognitif dan perilaku. Kepribadian adalah sebuah sistem imun yang melindungi seseorang dari berbagai tekanan. Tentunya tidak ada kepribadian yang sempurna karena pada dasarnya bila kita ibaratkan kepribadian itu satu buah lingkaran, maka garis lingkaran itu tidak utuh seutuhnya karena ada bagian yang terputus-putus. Bagian terputus itu adalah sisi lemah kita sebagai manusia.Saat kita mengalami tekanan dan kemudian sisi lemah itu terserangmaka menjadi sakitlah kita.

Sisi adalah seseorang yang pemalu, ia cenderung tertutup dan rentan terhadap kritik. Tentu saja kita kita pahami dalam diri Sisi akan terlihat adanya konsep diri negatif bahwa saya lemah; saya tidak pandai bergaul; saya punya banyak kekurangan. Saat ia menghadapi masalah, konsep diri ini akan menjadi moderator bagi bertumbuhnya kecemasan yang menyakitkan bagi dirinya. Anda bisa bayangkan apabila sosok seperti Sisi oleh temannya diejek sebagai cewek dengan bau badan. Peristiwa itu bisa menjadi pemicu kecemasan yang besar dalam dirinya.

Seperti tubuh yang melakukan tindakan perlindungan dan perlawanan saat virus atau bakteri merugikan masuk , kepribadian sebagai sistem imun juga melakukan perlindungan dan perlawanan. Bentuk perlawanan tersebut dilakukan secara tidak sadar melalui mekanisme pertahanan ego dan secara sadar melalui reaksi koping. Memang akan ada fase keguncangan dalam diri. Bila mekanisme tersebut cukup mampu mengatasi maka ‘keguncangan psikis’ itu akan berakhir namun bila tidak akan terjadi proses pengerusakanpsikis yang lebihkuat ditandai dengan kecemasan yang kronik hingga yang terparah menghancurkan kemampuan reality testing yang menjadi ambang batas gejala yang disebut psikotik.

Saya akan memakai istilah ‘keguncangan psikis’ sebagai bahasa yang lebih mudah diterima umum untuk menggambarkan gangguan-gangguan yang dapat dialami seseorang. Keguncangan psikisyang dapat dialami ada tiga macam. Siapapun anda baik hipnoterapis ataupun praktisi kesehatan mental akan berkemungkinan menghadapi salah satu dari tiga macam ‘keguncangan psikis’”tersebut.

Keguncangan psikis yang pertama disebut sebagai “reaksi klinis sederhana”. Saya ingin mengatakan bahwa semua orang mengalami keguncangan psikis yang pertamaini. Hampir semua orang pernah mengalami fase-fase kehidupan yang menekan.Reaksi klinis sederhana merupakan konsekuensi berupa respon perilaku akibat kemunculan stimuli yang mengancam. Galau karena jomblo adalah satu bentuk reaksi klinis sederhana. Sedih karena bisnis bangkrut; gagal SMPTN, anak menjadi uring-uringan karena akan ada dedek baru dan sebagainya semua peristiwa-peristiwa yang dipandang menekan dan menghasilkan emosi negatifmerupakan bentuk reaksi klinis sederhana. Panik merupakan satu bentuk reaksi klinis sederhana. Deviasi seksual juga disebut sebagai bentuk reaksi klinis sederhana.

Bagaimana tampilan seseorang saat mengalami bervariasi dari terlihat cukup terganggu hingga sangat terganggu. Ketakutan terhadap sebuah objek yang disebut fobia dapat merupakan reaksi klinis sederhana, saya contohkan kalau Beti dulu pernah melihat adiknya digigit anjing hingga terluka, maka Beti dapat belajar tanpa sadar menanamkan bahwa anjing adalah objek mengancam keselamatan sehingga ia kemudian menjadi takut luar biasa saat melihat anjing. Proses hadirnya gangguan ini sederhana sehingga relatif mudah untuk ditangani dalam waktu singkat. Ada fobia yang prosesnya kompleks sehingga tidak dimasukkan sebagai bentuk reaksi sederhana tapi dimasukkan dalam apa yang kita sebut sebagai sindrom klinis kompleks.Akan kita bahas di tulisan berikutnya. Tentu saja jika kompleks maka penanganan relatif membutuhkan usaha yang relatif lebih besar.

Secara umum penanganan reaksi klinis sederhana ada dua macam yakni ubah stimulus dan atau ubah reaksi. Saya punya cerita menarik mengenai hal ini. Ada seseorang yang menderita sulit tidur karena memiliki ketakutan bahwa akan muncul monster dari kolong tempat tidurnya. Dia berobat bertahun-tahun tapi tidak sembuh-sembuh. Hampir putus asa, datanglah ia ke seorang terapis. Sejam lebih terapis itu mendengarkan orang itu mengeluhkan penderitaannya hingga akhirnya sesi itu berakhir terapis memberikan ia satu resep. Isinya bukan obat antidepresant tapi satu buah gergaji. Terapis memintanya memotong kaki dipan tempat tidurnya. Orang itu memenuhi isi resep tersebut. Ia memotong kaki dipan tempat tidurnya, dan akhirnya baru kali itu ia merasakan tidur yang lelap tanpa perlu takut monster akan muncul dari kolong tempat tidurnya. Kenapa? Karena kolong tempat tidur itu sudah tidak ada lagi.

Anda  patah hati karena ditinggal menikah oleh kekasih? Jika galau ubahlah reaksinya dengan bertanya : “Anda yakin setiap orang ada jodohnya? Iya. Apakah kita akan menikahi pasangan jodoh kita? Iya. Kalau begitu mengapa menangisi seseorang yang jelas pasti dan sangat pasti bukan jodoh anda. Tersenyumlah untuk seseorang yang jelas pasti jodoh anda. Ia akan muncul saat anda berhenti galau”.

-----------------

Baca tulisan bagian pertama di http://goo.gl/iK6ju

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun