Mohon tunggu...
Afandri Adya
Afandri Adya Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Afandri Adya, penulis lepas yang juga aktif di dua organisasi nirlaba : SCALA Institute dan SCALA Foundation

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masyarakat India di Amerika

15 Desember 2011   04:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:15 696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

India adalah salah satu negara di dunia yang memiliki jumlah perantau cukup besar. Laporan UNDP menyebutkan, ada sekitar 25 juta orang India yang hidup di luar negeri, atau setara dengan 2% populasi India. Mayoritas mereka tinggal di Asia Tenggara, Timur Tengah, Eropa Barat, dan Amerika Serikat. Dari sekian banyak orang-orang India yang sukses, yang terbesar berada di Amerika Serikat. Di negeri ini mereka menjadi salah satu kekuatan ekonomi terpenting dan dikenal sebagai masyarakat yang terdidik. Dunia teknologi -- khususnya teknologi komputer -- merupakan spesialisasi komunitas India-Amerika. Berkat kemampuan ini, kini India menjadi salah satu bangsa berpengaruh di muka jagat, dalam pembuatan komputer dan perangkat turunannya.

Demografi Perantau India di Amerika

Amerika Serikat merupakan negara terbesar kedua yang menjadi tujuan para perantau India. Pada tahun 2010 tercatat ada sekitar 2,8 juta masyarakat India di Amerika. Angka ini naik 70% dibandingkan dengan tahun 2000 lalu yang hanya berjumlah 1,6 juta jiwa. Metropolitan New York, yang terdiri dari New York City, Long Island, dan daerah sekitarnya, serta daerah-daerah di dalam negara bagian New Jersey, Connecticut, dan Pennsylvania, adalah rumah bagi sekitar 557.000 orang India. Di New York City saja, berdasarkan sensus 2010 ada sekitar 195.000 masyarakat India. Di wilayah ini, sedikitnya terdapat dua puluh kantong pemukiman India atau yang dikenal dengan Little India. Daerah metropolitan lainnya yang memiliki populasi India cukup besar antara lain Atlanta, Baltimore-Washington, Boston, Chicago, Dallas, Detroit, Houston, Los Angeles, Philadelphia, dan San Francisco - San Jose - Oakland.

Di negeri Paman Sam, masyarakat India membentuk sekitar 16,4% dari keseluruhan komunitas Asia-Amerika. Mereka adalah kelompok etnis terbesar ketiga setelah Cina dan Filipina. Menurut Biro Sensus Amerika Serikat, antara tahun 1990 dan 2000, populasi India di AS tumbuh 130% atau 10 kali rata-rata nasional yang hanya 13%.

Besarnya populasi India di Amerika, mendorong beberapa penyedia TV kabel seperti : Sony TV, Zee TV, Star Plus, dan Warna, menawarkan konten India untuk berlangganan. Beberapa wilayah metropolitan dengan tingkat populasi India cukup tinggi, bahkan memiliki bioskop khusus untuk menampilkan film-film Bollywood. Silicon Valley misalnya, memiliki dua multipleks, satu di Fremont dan satu di San Jose. Selain itu ada pula stasiun radio India yang memutar lagu-lagu serta kebudayaan India. RBC Radio serta Easy 96 Radio yang menjangkau tiga negara bagian New York, New Jersey, dan Connecticut, merupakan dua saluran India terbesar di Amerika.

Pencapaian India-Amerika


Pencapaian komunitas India di Amerika sangatlah mengesankan. Pada tahun 2007 sekitar 109.000 orang India memiliki perusahaan dengan pendapatan melebihi USD 151 miliar, serta mempekerjakan 844.177 orang pegawai. Sebuah studi yang diadakan oleh University of Duke dan University of California Berkeley mengungkapkan bahwa selama periode 1995 - 2005, imigran India telah mendirikan lebih banyak perusahaan rekayasa dan teknologi dibanding dengan gabungan imigran dari Inggris, Cina, Taiwan dan Jepang. Hasil studi Berkeley juga melaporkan bahwa 7% dari perusahaan-perusahaan di Silicon Valley dipimpin oleh CEO asal India. Dan yang lebih hebat lagi, sepertiga dari para insinyur di lembah hi-tech tersebut merupakan para profesional India. Tidak hanya itu, komunitas India-Amerika juga mendominasi kepemilikan hotel di Amerika. Dimana pada tahun 2002, sekitar 50% penginapan melati dan 35% hotel berbintang dengan nilai pasar gabungan sebesar USD 40 milyar, dimiliki oleh komunitas India.

India, bersama dengan orang Asia lainnya, memiliki tingkat pendidikan tertinggi dari semua kelompok etnis di AS. Sekitar 68% dari semua orang India memiliki gelar sarjana atau gelar tinggi lainnya. Angka ini jauh berada di atas rata-rata nasional (28%) dan rata-rata untuk semua kelompok kulit putih (27%). Serta hampir 40% memiliki titel doktor, master, atau gelar profesional lainnya, yang merupakan lima kali rata-rata nasional. Thomas Friedman dalam bukunya The World is Flat menjelaskan kecenderungan terjadinya brain drain, dimana unsur-unsur terbaik dan tercerdas di India beremigrasi ke AS untuk mencari peluang keuangan yang lebih baik.

Masyarakat India, sebagaimana halnya kaum Yahudi, merupakan kelompok masyarakat yang memiliki pendapatan per kapita terbesar di Amerika Serikat. Berdasarkan hasil sensus tahun 2004, rumah tangga India-Amerika memiliki pendapatan rata-rata sebesar USD 88.538. Jumlah ini berada di atas pendapatan rumah tangga para perantau Filipina (USD 75.146), Cina (USD 69.037), Jepang (USD 64.197), dan Korea (USD 53.025), serta dua kali lipat rata-rata nasional (USD 44.684).

Meski di bidang politik pengaruh imigran India tidaklah berarti, namun beberapa gubernur negara bagian serta anggota senat, banyak diisi orang-orang India. Bobby Jindal dan Nikki Haley adalah dua contoh politisi India yang sukses berkarier di Amerika Serikat. Masing-masing saat ini menjabat gubernur negara bagian Louisiana dan South Carolina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun