Pemakaian sarung yang di identikkan sebagai pakaian santri di pesantren-pesantren, pemakaian peci hitam sebagai symbol kegamaan dan kenegaraan, tradisi mudik masyarakat Indonesia ketika hari raya Iedul Fitri, atau pakaian baju kurung bagi muslimah di Sumatera Barat adalah beberapa contoh dari beragamnya praktek keberagamaan masyarakat Indonesia. Praktek keberagamaan ini, adalah salah satu bentuk kekayaan intelektual masyarakat dalam mengamalkan nilai-nilai keagamaan di Indonesia.
Permasalahannya adalah ketidakmapuan masyarakat membedakan ajaran agama dan budaya yang berkembang dalam kehidupan beragama atau ada upaya pihak-pihak yang memiliki kepentingan untuk mengaburkan dua hal yang berbeda ini.
Ratu Adil yang di Rindukan..
Kepentingan adalah Tuhan jaman now yang dipuja-puji dan disembah oleh mayoritas masyarakat kontemporer pragmatis. Apapun kegiatan yang dilaksanakan ataupun kesempatan yang ada, dimanfaatkan untuk memuluskan kepentingan yang memenuhi otak manusia-manusia unidealis ini.
Bahkan, agama yang bersifat holistic pun tidak terlepas dari objek penistaan dari berbagai kepentingan yang ingin diwujud. Posisi terhormat dalam masyarakat, mendapatkan harta dan kedudukan adalah diantara bentuk-bentuk kepentingan yang menjadi impian budak-budak kepentingan ini.
Miris, rasanya melihat agama yang harusnya bersih, putih, dan suci di nodai dengan noda-noda hitam para pemburu nafsu kepentingan. Politikus yang harusnya menjadi pembela kepentingan masyarakat, berubah menjadi serigala yang menerkam segala sesuatu yang ada di depannya. Tokoh Ulama yang harusnya hadir sebagai pendamai dan agen yang membawa rasa cinta dan kedamaian, berubah menjadi domba berbulu musang yang mencari-cari kesempatang yang tepat untuk menerkam mangsanya dan mendapatkan kesenangan individual.
Ratu Adil adalah harapan terakhir untuk menyelesaikan permasalahan ini. Semoga kehadirannya tidak perlu menunggu waktu puluhan hingga ratusan tahun lagi, karena sudah lelah rasanyan masyarakat menunggu kehadiran sosok pembawa pencerahan dan jawaban dari segala kegundahan yang ada.
Wallahu `Alam  Bisshawab.... Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H