Mohon tunggu...
Muhammad Afandi Helmi
Muhammad Afandi Helmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Doing better

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 20107030061

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksistensi Tradisi Sedekah Laut di Kota Tegal pada Era Modern

6 Maret 2021   19:57 Diperbarui: 6 Maret 2021   20:05 3871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tradisi merupakan sebuah kebiasaan turun-temurun yang dilaksanakan oleh masyarakat sebagai bagian dari kebudayaan warisan leluhur. Salah satu tradisi yang berkembang dalam masyarakat suku Jawa adalah tradisi sedekah laut. Tradisi sedekah laut diwujudkan dengan serangkaian upacara ritual setahun sekali yang dilakukan masyarakat pesisir pantai sebagai ungkapan rasa syukur dan sarana tolak bala. 

Tradisi ini tak terkecuali dilakukan oleh masyarakat pesisir Kota Tegal yang sebagian mata pencariannya adalah nelayan. Tradisi sedekah laut biasanya dilakukan pada tanggal 1 Sura, sesuai dengan kalender Jawa atau tanggal 1 Muharam dalam kalender Islam. Pelaksanaan tradisi sedekah laut di pesisir Kota Tegal, bertujuan untuk menghalau segala bentuk bencana, kejahatan, dan malapetaka sehingga masyarakat dapat memperoleh keselamatan serta kebahagiaan, sekaligus memohon kepada Tuhan atas keselamatan dan kesejahteraan bagi masyarakat nelayan Kota Tegal. 

Pelaksanaan tradisi sedekah laut di pesisir Kota Tegal dimulai dari menyiapkan semua perlengkapan yang akan digunakan dalam ritual, urutan prosesi ritual, tatanan, dan aturan yang harus dilaksanakan. Perlengkapan yang harus dipersiapkan dalam ritual, seperti baju, dalang, tempat kepala kerbau, tumpeng, dan ancak (sesaji). 

Pada pelaksanaan hari ritual, sejak subuh masyarakat mulai berdatangan ke pesisir pantai. Peserta ritual mempersiapkan diri dengan didampingi oleh tetua adat dan panitia. Busana yang dikenakan berupa pakaian batik untuk pria dan kebaya untuk wanita. Rangkaian proses ritual dalam sedekah laut dimulai dari berdoa untuk memohon perlindungan kepada Tuhan. 

Selanjutnya, proses ritual dilakukan dengan mengarak ancak (sesaji) yang berupa kepala kerbau, bunga karamelok (bunga melati yang dironce), nasi tumpeng, bubur merah-putih, serta jajanan pasar. Kemudian, ancak dinaikkan ke kapal dan dibawa ke tengah laut untuk dilakukan proses larung ancak yang diikuti puluhan kapal milik nelayan. 

Ancak yang dilarungakan sedikitnya berupa enam kepala kerbau, sesaji, dan enam replika rumah adat. Perayaan larung sesaji menjadi penanda bahwa acara puncak dalam ritual sedekah laut telah dilaksanakan. Selanjutnya, peserta ritual mengguyur tubuh mereka dan memandikan kapal dengan air laut untuk mendapatkan keselamatan dan perolehan ikan yang melimpah saat melaut.

Setelah semua proses ritual selesai, ancak yang berupa makanan, buah-buahan, serta hasil bumi diperebutkan masyarakat dan peserta ritual. Masyarakat setempat percaya bahwa apabila menyentuhkan ancak ke kapal, mereka dapat memperoleh keselamatan ketika melaut. Selain itu, mereka juga memperebutkan candu dengan harapan hasil tangkapan ikan akan melimpah karena candu adalah simbol kesukaan penguasa laut. 

https://infotegal.com/
https://infotegal.com/
Faktor Pendukung Tradisi Sedekah Laut di Kota Tegal

 Pada era modern sekarang jarang ditemukan tradisi kebudayaan yang eksistensinya terjaga dengan baik. Tradisi sedekah laut di Kota Tegal dapat terjaga eksistensinya pada era modern karena didukung oleh beberapa faktor, yaitu: 

1. Adanya kesadaran masyarakat setempat untuk menjaga, membudidayakan, dan melestarikan tradisi sedekah laut. 

2. Rasa bangga dan cinta terhadap kebudayaan Indonesia yang tumbuh dalam masyarakat membuat tradisi sedekah laut tetap eksis pada era modern. 3. Adanya proses transimisi kebudayaan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

4. Pemerintah daerah memberikan dukungan penuh terhadap upaya pelestarian tradisi sedekah laut. 

5. Promosi budaya yang terus dilakukan warga bersama pemerintah. 

6. Adanya inovasi dan kreativitas untuk menyajikan tradisi sedekah laut dengan kemasan yang menarik tanpa merusak orisinalitas budaya itu sendiri.

Faktor Penghambat Tradisi Sedekah Laut di Kota Tegal

 Tradisi sedekah yang laut yang terjaga eksistensinya tidak lepas dari segala hambatan. Banyak faktor yang menjadi penghambat pelestarian tradisi sedekah laut, seperti:

1. Adanya pro dan kontra dalam masyarakat mengenai tradisi sedekah laut. 

2. Masyarakat menganggap bahwa tradisi sedekah laut merupakan tradisi kuno yang sudah ketinggalan zaman. 

3. Perkembangan kebudayaan dan teknologi modern yang cukup pesat. 

4. Kurangnya minat generasi penerus bangsa untuk mempelajari, melestarikan, dan menjaga tradisi sedekah laut. 

5. Adanya pergeseran nilai-nilai karakter bangsa karena modernisasi sehingga banyak masyarakat yang kurang peduli terhadap adanya kebudayaan bangsa. 

6. Biaya tradisi sedekah laut yang cukup mahal mendjadikan adanya pertentangan.

Pengaruh Tradisi Sedekah Laut Terhadap Kehidupan Masyarakat Pesisir Kota Tegal

Pengaruh Bidang Ekonomi 

Tradisi sedekah laut membawa pengaruh yang cukup signifikan dalam bidang ekonomi bagi masyarakat pesisir Kota Tegal. Tradisi sedekah laut pada saat ini sudah menjadi sebuah festival budaya yang secara rutin diadakan setiap tahun. Festival budaya yang dilaksanakan secara meriah mendatangkan banyak pengunjung sehingga daerah pesisir Kota Tegal menjadi cukup dikenal oleh masyarakat secara luas. Serangkaian pelaksanaan festival budaya, seperti pagelaran wayang dan pentas musik mendatangkan rezeki bagi para seniman di lingkungan sekitar pesisir Kota Tegal. Masyarakat pesisir Kota Tegal juga memanfaatkan hal ini dengan membuka usaha perdagangan. Produk usaha mereka, seperti souvenir khas pesisir pantai Kota Tegal, oleh-oleh khas daerah, makanan, minuman, dan berbagai mainan anak. Selain itu, masyarakat juga memanfaatkan lahan yang tersedia sebagai tempat parkir bagi pengunjung. Dengan berbagai usaha yang dilakukan oleh warga melalui festival budaya tradisi sedekah laut, perekonomian warga menjadi terangkat secara perlahan. Keberlangsungan acara ini akan menjadi dampak positif bagi perekonomian warga. 

Pengaruh Bidang Sosial 

Tradisi sedekah laut menjadikan kehidupan sosial warga pesisir Kota Tegal kental akan nilai-nilai budaya. Sedekah laut mengandung nilai-nilai budaya karena tradisi ini mencerminkan norma-norma sosial yang ada dalam masyarakat, seperti tingkah laku dan adat istiadat masyarakat. Nilai-nilai budaya yang muncul sebagai akibat dari tradisi sedekah laut ini, seperti nilai solidaritas dan persaudaraan masyarakat yang tinggi. Mereka bersatu dalam menjaga dan melestarikan tradisi sedekah laut agar tetap eksis dalam era modern. Warga setempat bergotong-royong membuat tradisi sedekah laut dikemas secara menarik sehingga mendatangkan banyak pengunjung. Selain itu, rasa solidaritas warga terlihat dari kehidupan sehari-harinya. Tradisi sedekah laut juga membuat berkembangnya nilai etis, estetis, dan kultural. Tradisi sedekah laut menjadi salah satu kekayaan budaya dan estetika simbolis masyarakat yang berakar pada nilai dan norma sosial kultural antara manusia dengan Tuhan yang menyimpan nilai mulia.  

 Pengaruh Bidang Religi 

Ritual sedekah laut merupakan suatu tradisi yang didalamnya terdapat sikap dan tingkah laku religius yang kuat. Tujuan utama dari tradisi sedekah laut pun sangat berkaitan dengan sikap religi masyarakat. Pelaksanaan tradisi sedekah laut tidak lepas dari doa-doa yang dipanjatkan untuk keselamatan hidup, kemakmuran, dan kesejahteraan. Hal ini menghasilkan energi yang positif bagi masyarakat setempat dalam mengembangkan sikap religinya. Sedekah sendiri berhubungan dengan sikap religi karena dalam agama apa pun dijelaskan bahwa sedekah akan mendatangkan keberkahan dan menjadi ladang pahala bagi umat manusia. Sedekah laut mengajarkan masyarakat agar saling peduli terhadap sesama manusia. Pelaksanaan tradisi sedekah laut pada saat ini sebenarnya tidak berorientasi pada suatu agama tertentu tetapi lebih bersifat secara universal kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bagi masyarakat yang tidak percaya akan hal ini pun bersikap toleransi, saling menghormati, dan tetap hidup rukun berdampingan. 

Pengaruh Bidang Pengetahuan 

Tradisi sedekah laut mengandung nilai pendidikan dan pembelajaran bagi masyarakat. Melalui pengalaman tradisi sedekah laut, banyak nilai pendidikan yang secara filosofis didapatkan. Pelaksanaan tradisi sedekah laut merupakan perwujudan rasa cinta dan bangga masyarakat terhadap kebudayaan bangsa Indonesia. Tradisi sedekah laut memberikan pengetahuan mengenai sejarah budaya leluhur yang sampai sekarang masih eksis dan terjaga orisinalitasnya. Selain itu, terselenggaranya festival tradisi sedekah laut sebagai proses transmisi budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pelaksanaan tradisi sedekah laut, seperti kebersamaan, gotong-royong, guyub rukun, dan saling menghargai kepada sesama manusia menjadi pelajaran penting bagi masyarakat untuk dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan tradisi sedekah laut sebagai proses kreativitas, inovasi, enkulturasi, dan akulturasi dalam transmisi kebudayaan. Kemampuan kreativitas dan aktivitas manusia ini sebagai proses pendidikan bagi masyarakat. Beberapa pendidikan yang tercermin yaitu pendidikan spiritual, pendidikan etos kerja, pendidikan penanaman nilai-nilai luhur bangsa, dan pendidikan pelestarian lingkungan alam sekitar.

 Upaya Menjaga Kelestarian Tradisi Sedekah Laut di Kota Tegal 

Masyarakat setempat bersama pemerintah daerah terus berusaha menjaga kelestarian tradisi sedekah laut sebagai sebuah budaya bangsa dengan berbagai cara. Pelaksanaan festival budaya setiap tahunnya sebagai serangkaian acara dari tradisi sedekah laut merupakan salah satu bentuk pelestarian tradisi ini. Festival budaya tidak hanya menampilkan tradisi sedekah laut, tetapi juga selalu dimeriahkan dengan berbagai kesenian lokal seperti tarian baro-baro, srakal, jaipong dan pagelaran wayang golek. Selain itu, acara pendukung dalam festival budaya tradisi sedekah laut yaitu orgen tunggal dan pawai ancak. Hal ini dilakukan sebagai upaya inovasi pemerintah daerah bersama dengan masyarakat sekitar untuk memberikan kemasan yang menarik bagi pengunjung. Hal ini dilakukan sebagai upaya inovasi pemerintah daerah bersama dengan masyarakat sekitar untuk memberikan kemasan yang menarik bagi pengunjung. 

Selain festival budaya yang meriah dan menarik, pemrinta daerah bersama dengan masyarakat setempat melakukan berbagai promosi, khususnya melalui website dan media sosial karena kekuatan media sosial pada era modern sangat penting bagi sarana pelestarian budaya bangsa. Pemerintah daerah juga melakukan pembinaan, pengendalian, pengawasan, dan pengkoordinasian terkait tradisi sedekah laut. Selain itu, dalam upaya melestarikan tradisi sedekah laut masyarakat melibatkan generasi muda sebagai transmisi kebudayaan. Dengan adanya kerja sama yang baik antara masyarakat setempat dengan pemerintah, tradisi sedekah laut akan tetap terjaga eksistensinya walaupun adanya perubahan zaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun