Mohon tunggu...
Muhammad Afandi Helmi
Muhammad Afandi Helmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Doing better

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 20107030061

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Setahun Setelah Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia

2 Maret 2021   15:29 Diperbarui: 2 Maret 2021   15:50 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setahun setelah pandemi COVID-19 masuk ke Indonesia, trend kasus penularan COVID-19 terus meningkat jumlahnya. Per tanggal 1 Maret 2021, total kasus COVID-19 yang terjadi di Indonesia mencapai 1.341.314 orang. Dengan rincian, total pasien sembuh secara keseluruhan sebanyak 1.151.915 orang, dan total pasien yang meninggal dunia sebanyak 36.325 orang.

Namun demikian, kita sebagai warga negara Indonesia masih mempunyai harapan dengan dicanangkanya vaksinasi secara nasional oleh pemerintah, harapanya vaksin tersebut bisa menekan pengurangan angka COVID-19 yang ada di Indonesia.

Sejak hari Rabu, 13 Januari 2021, pemerintah sudah mulai melakukan vaksinasi nasional. Penyuntikan perdana vaksin ke Presiden Joko Widodo menandai dimulainya vaksinasi nasional di Indonesia. Pemerintah sedang gencar berupaya menyukseskan vaksinasi COCID-19 dengan berbagai cara, salah satunya dengan mengajak artis dan influencer untuk melakukan vaksinasi, agar harapannya pengikut mereka akan tertarik untuk melakukan vaksin nantinya.

Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan RI, pemerintah menargetkan 181.554.465 orang dari penduduk Indonesia atau sekitar 70 persen dari populasi Indonesia akan mendapatkan vaksin yang diberikan secara gratis kepada masyarakat oleh pemerintah. 

Hal ini manjadi secercah harapan untuk mengakhiri pandemi yang tak kunjung usai ini dan menjadi angin segar kepada para pelajar agar kegiatan pembelajarang bisa segera berjalan dengan normal seperti sedia kala, seperti yang dikatakan menteri pendidikan Nadim Makarim bahwa rencananya sekolah akan mulai dibuka pada bulan juli secara bertahap, mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak sampai tingkat Perguruan tinggi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan nantinya.

Kendati Badan Pengawas Obat dan Makanan terlarang (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan izin resmi bahwa vaksin COVID-19 Sinovac yang diberikan kepada masyarakat ini aman dan halal, tetapi masih banyak masyarakat yang meragukannya. Banyak orang yang beranggapan bahwa

Terlebih lagi dengan hasil uji klinik fase 3 di Bandung sebesar 65,3 persen membuat, sebagian orang khawatir akan mengalami keluhan di tubuhnya pasca disuntik vaksin COVID-19. Jika nantinya terdapat efek samping pasca disuntik vaksin COVID-19 Sinovac, maka efek samping yang muncul termasuk dalam kategori ringan hingga sedang, hal ini adalah efek samping lokal atau di sekitar area yang disuntik vaksin, yang mana efek samping ini tidak berbahaya dan dapat pulih dengan sendirinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun