Aku percaya jika seseorang memiliki ceritanya masing -- masing termasuk aku. Aku ini doyan banget yang namanya baca buku. Pastinya aku memilih menyimpan uang sakuku lebih banyak buat beli buku dibandingkan buat make up. Akhirnya aku menjelma menjadi cewek dengan kacamata tebal yang tidak terlalu memperhatikan penampilan.Â
Kesimpulannya adalah aku yang dikenal dengan nama Rara bukanlah tipe cewek yang menarik banyak perhatian para cowok. Aku memang tidak pintar dandan, tapi aku bersyukur karena punya banyak teman yang bisa mengerti aku. Beruntungnya lagi aku tidak bodoh karena cinta. Aku tau semua cerita cinta dari buku yang sampai saat ini aku baca. Sampai akhirnya aku kemakan omongan sendiri tentang percintaan.
"Ra, ada cowo pindahan tuh di depan ruang guru? Lo nggak penasaran?
"Apaan sih Ras? Lo kan tau kalo cowo ganteng cuma ada di novel!" Aku jawab dengan nada ketus.
"Yaelah jawaban itu mulu dah! Iya iya gue percaya lo orangnya tahan banting tanpa cinta! Hahaha!" Tukas Andini.
Aku hanya tersenyum mendengar candaan teman--temanku, Laras dan Andini. Walaupun aku selalu menjawab hal seperti itu, sebenarnya aku sangatlah penasaran dengan perasaan yang dikenal dengan nama CINTA. Namun aku selalu mengabaikannya karena lebih asyik dengan duniaku sendiri.Â
Bel bunyi dengan keras, aku dan teman--temanku masuk ke ruangan kelas 3F.
"Anak--anak, Kenalkan ada murid baru untuk kelas ini. Silakan Rama perkenalkan diri kamu" sahut bu guru.
"Kenalkan nama saya Ramayana Sanjaya. Saya dari Bali dan pindah ke Jakarta karena mengikuti pekerjaan orang tua. Terima kasih"
"Baiklah Rama, kamu bisa duduk di sebelah Rara"
"Baik Bu!"