Sudah tidak asing lagi jika mendengar tentang sebuah cerita pewayangan. Bagi masyarakat Jawa, pewayangan menjadi sebuah budaya yang melekat dalam diri dan budaya mereka. Sehingga wayang dengan cerita-ceritanya begitu sangat berharga bagi masyarakat Jawa dan juga bangsa Indonesia sebagai budaya luhur bangsa.Â
Maka dari itu, sebagai upaya pelestarian budaya luhur bangsa, searang sudah banyak sekolah-sekolah menengah yang membuka jurusan kesenian.Â
Jurusan pada sekolah-sekolah kesenian yang berada di Jawa seperti: pedalangan, karawitan, dan tari. Hal ini mendukung untuk menyiapkan generasi penerus untuk memahami, melestarikan, dan memertahankan budaya luhur bangsa, salah satunya Sendratari Ramayana.
Sesuai dengan namanya, Sendratari Ramayana merupakan pertunjukan seni tari pewayangan yang dimana pemerannya adalah orang bukan wayang kulit ataupun wayang golek. Dilansir dari borobudurpark.com, Sendratari Ramayana merupakan seni pertunjukan yang menggabungkan antara kesenian tari dan drama tanpa adanya dialog saat pementasan.Â
Cerita Ramayana merupakan salah satu cerita dari dunia pewayangan, khususnya di Jawa. Menurut Hadi (dalam Elvandari, 2016) dialog pada pertunjukan sendratari digantikan dengan gerakan gestikulasi (maknawi) seperti gerakan sikap-sikap, gerakan tangan, dan gerakan kepala.
Lalu seperti apa cerita Wayang Ramayana? Tentunya itu menjadi pertanyaan bagi masyarakat yang belum tau cerita pewayangan. Untuk lebih jelasnya mungkin kita bisa menonton di berbagai platform digital, salah satunya youtube. Seperti yang pernah ditayangkan oleh kanal youtube Sasmita Jaya TV Official, saat perayaan Dies Natalis ke 21 Universitas Pamulang pada tanggal 24 Juni 2022 pukul 18.20 WIB menggelar Sendratari Ramayana.Â
Sendratari tersebut dibawakan oleh Ramayana Ballet Prambanan yang berasal dari Yogyakarta. Dari pertunjukan tersebut digambarkan dengan jelas bagaimana para lakon menceritakan sebuah alur cerita Wayang Ramayana. Perjalanan Rama (salah satu nama tokoh pewayangan) menyelamatkan istri tercintanya bernama Shinta. Dia diculik oleh raja dari kerajaan Alengka, yaitu Rahwana. Bagaimana perjuangan rama demi menemukan kembali istrinya dan dibawa kembali pulang.
Yang unik dalam Sendratari Ramayana adalah walaupun tak ada dialog cerita tersebut tetap bisa tersampaikan. Adegan dari para lakon pun berupa gerakan tarian, bagaimana lakon melakukan gerakan gemulai, tegas, lemah lembut diimprofisasikan melalui tarian.Â
Iringan musik gamelan Jawa juga turut serta mendukung jalanya cerita dan hebatnya iringan musik gamelan tetap berjalan tanpa ada jeda berhenti. Meskipun hanya sebuah suara dari satu alat musik gamelan saja. Layaknya pagelaran seni wayang kulit, pengiring sendratari ramayana juga terdapat sinden, sebagai penyanyi langgam-langgam jawa. Alat musik gamelan Jawa lengkap layaknya pagelaran Wayang Kulit.
Dengan demikian sendratari ramayana tersebut secara bahasa Indonesia mungkin dapat dikatakan sebuah seni drama musikal. Yang membedakan hanya pada dialog antar tokoh. Dalam drama musikal terdapat tarian, nyanyian, musik, dan dialog. Akan tetapi dalam sendratari ramayana tersebut tidak terdapat dialog antar tokoh. Â
Sumber:
Elvandari, E. (2016). Pertunjukan Sendratari Ramayana: Antara Tontonan Dan Tuntunan. Jurnal Sitakara, 1(1), 65--77. https://doi.org/10.31851/sitakara.v1i1.706
https://borobudurpark.com/event/763/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H