Mohon tunggu...
Afaindi Irfansyah
Afaindi Irfansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

"Cermin itu seolah berbicara,ketika kita reflek di depan cermin ,Seolah memberi pesan,Termasuk hal yang bisa dan tidak bisa kamu lakukan.”

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kabarnya Kenaikan Harga BBM Pertamina September 2022

4 September 2022   15:39 Diperbarui: 4 September 2022   15:39 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Stok BBM bersubsidi sudah kami pastikan aman dan tersedia di SPBU dan kami terus pantau apakah BBM bersubsidi itu disalurkan ke SPBU di lapangan,” kata Nikke Widyawati.

Penerapan digitalisasi SPBU memungkinkan penyesuaian harga langsung dari PIEDCC, dan mengingat bahan bakar tambahan adalah tugas negara, penyesuaian harga dapat dilakukan dalam waktu singkat sesuai keputusan pemerintah,

1-2 : Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina yang membawahi langsung persediaan BBM PIEDCC, bersama Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono, Direktur Business Support Pertamina Dedi Sunardi dan Regional Marketing Director Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra, /03/ September 2022).

3-5 : status beberapa SPBU dipantau seperti biasa. Setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan penyesuaian harga BBM bersubsidi.

Bagaimana pandangan sahabat kompasioner
Mengenai naiknya bbm per 3 September 2022 ?

Menurut saya pribadi,

biasa aja. Padahal, sebelumnya harga BBM bersubsidi juga dinaikkan. Soal kenapa harus naik, harga minyak dunia naik gila2an. Tapi masih ditahan terus, lama2 ga kuat juga.

Walau harga minyak udah turun dari titik tertingginya tahun ini, tapi kayanya pemerintah ini nutupin bengkaknya subsidi pada saat harga tinggi kemarin itu.

sesuatu yg diluar kuasa kita, ya diterima aja. Kalau dipikir banget2 jg ga ngaruh, kalau mau ngirit ya kurangi aja keperluan yg pakai mobil/motor atau beralih ke transportasi massal. Kita lakukan apa yg bisa kita lakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun