Bahasa penuh basa yang rasanya pahit.
Bahasa penuh basi yang busuk.
Yang akhirnya datang menghibur diri ini.
Ucap salam dan senyum sambut awalnya.
Bersama itupun Aku Aamiinkan semua doanya.
Sambutnya dihiasi dengan  hidangan makanan dan minuman yang menggiurkan lidah.
Mempersilahkan dudukpun dihaturkan kepadaku.
Tak lama datang getaran bunyi penuh bahasa kepada diri ini.
Sebagai awal pembicaraanku.
Sejenak Aku diberikan kesempatan untuk minum dan menyicipinya.
Ayo diminum dan dicicipi.
Iya, bahasa tulus dariku menyambut penawaranya
Serudup suara minumku pada waktu itu.
kriyuk santapku pada makanan yang menggiurkan lidahku.
Entah mengapa ...
Kenikmatan hidangan dan getaran bunyi seakan menguasai diriku.
Seraya Aku terseret dalam lupa yang tidak bisa menahan nafsuku.
Tak lama hati ini memberikan perlawanan pada nafsku itu.
Dibuktikan dengan hadirnya bisikan sebagai bahan renungan kepadaku.
Ayo berhenti minum dan makannya.
Jangan terus tergiur akan semua itu.
Itu hanya cara mengenyangkan perutmu saja.
Itu hanya bahasa basi basi kepadamu saja.
Apakah kamu tidak sadar semua getaran bunyi yang kau dengar, semua penuh kepentingan, rayuan, dan godaan yang tidak bermanfaat.
Apakah kamu tidak sadar semua makanan dan minuman yang kau nikmati itu terasa pahit dan sudah basi.
Apakah kamu tidak sadar semua aroma yang terhirup  sangat wangi itu sudah bau, seperti bau dalam bangkai binatang.
Kamu harus tahu dan sadar hiburan yang datang adalah basa basi yang dihidangan tanpa menggambarkan lahir dan batin.
Kamu harus tahu dan sadar hiburan yang datang adalah basa basi rasa penuh dengan kepahitan dan kebusukan yang merugikan.
Kamu harus tahu dan sadar hiburan yang datang adalah basa basi aroma penuh dengan bau yang tak sedap untuk masa depanmu.
tak pantas untuk kau ikuti dan diamalkan
ini bahasa basa basi, bukan berasal dari ilmu Ilahi
ini bahasa basa basi, bukan bagian akhlak dari rasulmu yang sejati
Jagalah seluruh indramu dengan hati nurani.
Ikuti kata hatimu.
Hati yang penuh kejujuran, kesabaran, dan ketekunan.
Berhati-hatilah dalam menghibur diri.
Tak semuanya datang dengan bahasa hati penuh ketulusan dan kejujuran.
Ajaklah dirimu hijrah direlung hati penuh nurani.
Letakan bahasa jujur pada relung hatimu.
Letakan bahasa kebenaran pada relung hatimu.
Letakan bahasa kenikmatan dan keindahan ibadah pada relung hatimu.
Jalankan pelan-pelan dalam hidupmu.
Jadikan puncak kesempurnaan seluruh indramu dalam hati nurani.
Afakopipait, 17 Februari 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H