Proses sosialisasi mengenai bahaya media sosial untuk anak-anak kelas IV SDN 1 Ngijo dimulai dengan pendekatan yang menyenangkan dan interaktif. Saat kelompok kami masuk ke kelas, disambut hangat oleh para siswa yang tampak sangat bersemangat. Mereka merasa acara ini sangat seru karena dikemas dengan cara yang menarik dan interaktif. Acara diawali dengan ice breaking untuk mencairkan suasana. Anak-anak diajak bermain permainan ringan yang membuat mereka tertawa dan merasa lebih rileks. Setelah itu, tim memberikan materi tentang media sosial, dimulai dengan pengertian dan tata cara penggunaannya yang baik dan bijak. Dijelaskan pula manfaat media sosial, seperti membantu belajar dan berbagi informasi, serta kerugiannya. Materi yang disampaikan dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami.
Untuk memastikan pemahaman siswa, kami mengadakan kuis tanyajawab interaktif. Anak-anak yang berani menjawab diberikan hadiah kecil sebagai apresiasi, menambah semangat dan keberanian mereka. Kami juga membagi siswa ke dalam beberapa kelompok untuk mengisi lembar kerja peserta didik (LKPD). Aktivitas ini bertujuan untuk melatih kerjasama dan pemahaman mereka terhadap materi yang telah disampaikan. Kelompok yang berani mempresentasikan hasil kerja mereka juga mendapat hadiah tambahan, yang memotivasi mereka untuk lebih aktif berpartisipasi.
Respon siswa sangat positif dan antusias. Mereka merasa kegiatan ini seru dan menyenangkan, terutama karena adanya kuis berhadiah dan ice-breaking yang menciptakan suasana santai. Pendekatan yang ramah dan interaktif membuat siswa lebih terbuka dan bersemangat untuk belajar. Saat sesi tanyajawab, banyak siswa yang antusias mengacungkan tangan untuk menjawab, menunjukkan minat dan pemahaman mereka terhadap materi. Diskusi dalam kelompok juga berjalan lancar, dengan setiap anggota saling membantu mengisi LKPD. Keterlibatan aktif siswa ini menjadi indikasi keberhasilan pendekatan yang dilakukan. Acara ditutup dengan penyampaian pesan moral tentang pentingnya bijak dalam menggunakan media sosial, diiringi dengan membaca do’a serta berfoto bersama. Anak-anak terlihat sangat senang dan merasa mendapatkan banyak ilmu baru. Sosialisasi ini diharapkan dapat membantu mereka memahami dampak positif dan negatif media sosial serta menggunakannya dengan lebih bertanggung jawab.
3. Peningkatan Kesadaran tentang Bahaya Sosial Media
Peningkatan kesadaran tentang bahaya media sosial di kalangan anak-anak, terutama siswa kelas IV, sangat penting untuk melindungi mereka dari risiko yang mungkin timbul. Media sosial menawarkan banyak manfaat, seperti akses informasi dan interaksi sosial, tetapi juga menyimpan potensi bahaya yang perlu dipahami oleh anak-anak. Dalam sosialisasi yang dilakukan di SDN 1 Ngijo, tujuan utama adalah memberikan pemahaman yang jelas tentang risiko penggunaan media sosial. Anak-anak perlu diberitahu mengenai masalah privasi, cyberbullying, dan dampak negatif dari konten yang tidak pantas. Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan ini bersifat interaktif dan menyenangkan, seperti permainan dan kuis, sehingga anak-anak lebih terbuka untuk belajar dan memahami topik ini. Icebreaking dilakukan untuk menciptakan suasana santai, diikuti dengan kuis tanya jawab untuk mengukur pemahaman siswa. Dengan memberikan hadiah kecil kepada siswa yang aktif berpartisipasi, mereka lebih termotivasi untuk terlibat. Diskusi kelompok juga menjadi metode efektif untuk membantu anak-anak saling berbagi informasi dan memperkuat pemahaman mereka.
Peran orang tua dan guru sangat penting dalam proses edukasi ini. Mereka perlu mendapatkan informasi yang sama mengenai bahaya media sosial agar dapat mendampingi anak-anak dengan baik. Sosialisasi yang berkelanjutan dan konsisten dari pihak sekolah dan keluarga diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak dalam menggunakan media sosial. Dengan pendekatan yang tepat, diharapkan siswa dapat menggunakan media sosial dengan bijak dan bertanggung jawab serta mampu melaporkan hal-hal yang mencurigakan kepada orang dewasa. Hal ini penting agar mereka merasa aman, nyaman, dan terlindungi saat menjelajahi dunia digital bersama teman dan keluarga. Selain itu, perlu disadari bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mengakibatkan masalah psikologis seperti kecemasan dan depresi. Anak-anak juga berisiko terpapar konten negatif serta cyberbullying, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mental mereka. Oleh karena itu, edukasi tentang batasan waktu penggunaan media sosial serta pengawasan dari orang tua sangat diperlukan agar anak-anak dapat menikmati manfaat media sosial tanpa terjebak dalam bahayanya.
4. Tantangan dan Rekomendasi untuk Edukasi Berkelanjutan
Sosialisasi terkait bahaya media sosial kepada siswa kelas 4 SD di SDN 1 Ngijo ini menghadapi beberapa tantangan yang signifikan. Salah satu tantangan utamanya adalah keterbatasan pemahaman siswa tentang konsep abstrak, seperti risiko privasi dan dampak psikologis. Anak-anak pada usia ini cenderung lebih fokus pada fitur menarik media sosial, seperti permainan dan video, dibandingkan potensi bahayanya. Hal itu dapat dibuktikan saat ada pertanyaan singkat kepada siswa “Apa yang kalian ketahui tentang bahaya dari penggunaan sosial media?” rata-rata dari mereka hanya menjawab bahaya bagi pembagian waktu belajar dan bahaya bagi kesehatan mata saja. Dengan ini mereka perlu disadarkan bahaya dari sosial media pada aspek psikologis seperti pengaruh tontonan orang dewasa kepada dampak psikologis siswa. Dan juga diperlukan adanya pendekatan yang lebih interaktif dari kami selaku pihak yang bersosialisasi maupun dari pihak orang yang lebih tua dari mereka di kesehariannya seperti orang tua dan guru. Dengan begitu selain memberikan sosialisasi kepada siswa, alangkah lebih baiknya jika guru dan orang tua siswa juga teredukasi tentang bahayanya sosial media bagi anak di bawah umur.