Mohon tunggu...
Afa Fadila
Afa Fadila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Prodi : Pendidikan Islam Anak Usia dini

STOP WISHING START DOING!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kreativitas Berpikir Anak Usia Dini

9 Mei 2021   21:27 Diperbarui: 9 Mei 2021   23:04 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berpikir kreatif utamanya digunakan individu dalam memecahkan masalah. Pemecahan masalah merupakan proses yang berlangsung dalam empat tahap. Pada tahap pertema yaitu tahap persiapan, berupa pengumpulan informasi yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi. Tahap kedua pematangan informasi, berupa kegiatan yang berhubungan dengan usaha memahami keterkaitan satu informasi dengan informasi lain untuk memecahkan masalah. Tahap ketiga yaitu iluminasi, berupa penemuan berbagai cara yang perlu dilakukan dalam memecahkan masalah. Tahap keempat yaitu verifikasi, berupa kegiatan yang berhubungan dengan upaya untuk mengevaluasi mengenai langkah-langkah yang digunakan dalam pemecahan masalah dapat memberikan hasil yang sesuai atau tidak.

Implikasi dari keempat tahap pemecahan masalah tersebut yakni, salah satunya ketika kegiatan bermain sambil belajar. Pada tahap persiapan orang tua atau guru dapat membimbing anak agar mampu melakukan kegiatan bermain sendiri, kemudian orang tua atau guru dapat menawarkan bantuan namun hanya sekali.

Kemudian tahap pematangan, di mana guru atau orang tua dapat menjelaskan proses menyusun puzzel (cara menyusun puzzel berdasarkan urutan angka), selain itu juga menjelaskan tentang sebab akibat jika menyusunnya tidak sesuai dengan urutan dan lainnya.

Selanjutnya tahap Iluminasi, anak-anak mulai menyusun puzzel satu per satu, ada anak yang menyusun sesuai dengan yang telah ajarkan dengan cepat dan tepat, namun ada pula yang masih ragu-ragu dan masih ada yang berpikir lebih lama untuk menyusunnya.

Terakhir yaitu tahap verivikasi, guru atau orang tua menyanyikan lagu "berhitung", anak ikut bernyanyi sambil menari seirama dengan suara lagu, setelah itu guru atau orang tua mengadakan tanya jawab (diskusi) dengan anak mengenai apa yang telah dilakukan, bahkan ada beberapa anak yang dapat menceritakan proses penyununan puzzel yang ia buat menjadi sebuah susunan gambar.

Secara garis besar, proses berpikir kreatif dalam pemecaham masalah melalui tahap persiapan, pematangan, iluminasi, dan verifikasi dapat terjadi pada anak-anak usia dini. Maknanya agar anak terstimulasi untuk terus berpikir kreatif maka orang tua, guru, dan pengasuh atau orang dewasa lainnya perlu menciptakan situasi dan kondisi lingkungan yang memicu rasa keingintahuan anak melalui kegiatan menyenangkan seperti bermain sambil belajar.

Pengembangan Kreativitas 

Kreativitas pada anak terlihat ketika anak bermain bebas. Anak akan terlihat bebas dalam mengekspresikan dirinya. Secara terus-menerus kreativitas anak akan terlihat di setiap aktivitas yang ia lakukan, sebab anak merupakan individu yang aktif dan hampir tidak pernah diam. Kreativitas anak sangat penting untuk dikembangkan, sebab kreativitas menjadi pemicu prestasi dalam bidang akademik. Pengembangan kreativitas pada anak dapat dilakukan dalam beberapa cara, diantaranya:

  • Melalui kegiatan bermain, kegiatan yang menggunakan imajinasinya. Misalnya mendongeng, bermain plastisin, permainan balok, hingga berolahraga. Ketika bermain anak-akan mendapat kesempatan untuk berpikir dan bertindak imajinatif, dan penuh daya khayal yang berkaitan erat dengan perkembangan kreativitasnya.
  • Melatih kemampuan otak kanan anak dengan melatihnya bernyanyi, memainkan alat musik, melukis, membuat prakarya dan lain sebagainya. Otak kanan dan otak kiri yang berkembang secara optimal dan seimbang, menjadi peluang besar bagi anak memperoleh prestasi di bidang akademis sekaligus di bidang lain seperti kesenian.
  • Pengalaman baru untuk anak, mengajak anak ke beberapa tempat yang belum pernah ia kunjungi dapat meningkatkan atau merangsang imajinasinya, sehingga kreativitas anak meningkat. Tempat-tempat yang dapat dijadikan pilihan, seperti kebun binatang, tempat wisata, dan museum.
  • Menyediakan vasilitas yang mendukung kreativitas anak, fasilitas seperti mainan yang dapat dibongkar pasang, mainan yang bentuknya mirip dengan benda sesungguhnya, dan ketika anak bertanya, jangan terus memberikan jawaban langsung, akan tetapi ajak ia untuk berdiskusi mengenai pertanyaan yang ia berikan untuk mencari tahu jawabannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun