Mohon tunggu...
Afa Fadila
Afa Fadila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Prodi : Pendidikan Islam Anak Usia dini

STOP WISHING START DOING!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengetahuan Dasar Mahasiswa PAUD: Sistem Saraf Pusat dan Keterkaitan Otak dengan Kognisi

9 Maret 2021   21:39 Diperbarui: 9 Maret 2021   21:56 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini tidak melulu mempelajari tentang karya seni. Banyak mata kuliah lain yang perlu dipelajari dan menjadi dasar pengetahuan yang harus dimiliki oleh calon guru. Salah satu mata kuliah penting untuk dipelajari, yaitu perkembangan kognitif. Sebagai calon guru, perlu mengenal dan mengetahui hal-hal mendasar tentang bagaimana proses kognitif itu dapat terjadi. Hal utama yang perlu diketahui yaitu seperti apa struktur otak pada manusia, seperti apa sistem saraf pusat, apa itu neuron dan neurotransmitter, bagaimana manusia dapat mengatur kinerja tubuhnya. Hal-hal itulah yang menjadi topik pembahasan pada tulisan ini.

Otak manusia terdiri dari sekitar 86 miliar sel saraf. Semua sel tersebut bekerja sama dalam menerima dan menghantarkan impuls, antara otak dengan seluruh bagian tubuh lainnya. Otak manusia terbagi menjadi tiga bagian, yaitu depan (fore brain), tengah (mid brain), dan belakang (Hind brain).

Jika dilihat dari bagian atas, terdiri dari dua bagian yaitu otak kanan dan otak kiri. Bagian otak besar kiri (hemisfer serebrum kiri) merupakan bagian pusat kecerdasan logis, dan matematis. Bagian otak besar kanan (hemisfer serebrum kanan) adalah bagian pusat kecerdasan kinestesis, spasial, dan emosional. Bagian-bagian otak jika dilihat dari samping, di bagian depan terdapat Cerebrum (pusat kecerdasan, indra, gerak otot).

Cerebrum terbagi menjadi beberapa, yaitu lobus frontal yang berperan dalam fungsi motorik, memori, bahasa ekspresif, dan regulasi emosi. Selain itu, juga berperan dalam fungsi intelektual seperti proses berpikir, penalaran, pemecahan masalah, perencanaan dan pengambilan keputusan. Kemudian pada bagian tengah terdapat lobus parietal, berperan dalam mengendalikan sensori berupa sentuhan, tekanan, nyeri dan suhu. Lobus parietal mampu membantu orientasi spesial, seperti pemahaman tentang ukuran, bentuk, dan arah. Lobus oksipital memiliki peran dalam mengendalikan sistem visual dan mengelola sistem informasi yang didapat secara visual.  Lobus temporal terdapat di kedua sisi kepala, dengan fungsi menyimpan memori jangka pendek dan panjang; kemampuan berbahasa; sistem auditori; mempengaruhi perilaku dan emosi.

Cerebellum yaitu salah satu bagian otak yang berfungsi untuk mengontrol keseimbangan, koordinasi gerak tubuh, motorik halus, mengatur ritme, fokus, dan proprioception. Prosprioception adalah kemampuan untuk mengetahui bagian tubuh tanpa melihat, seperti ketika menutup mata dan merentangkan tangan, seseorang mampu mengetahui letak tangannya tanpa melihatnya terlebih dahulu.

Di dalam otak terdapat neuron dan neurotransmitter. Neuron yaitu satuan anatomis dan fungsional dari sel saraf. Neuron berfungsi sebagai penerima, pengantar, dan pemrosesan rangsangan. Selain itu, neuron juga berperan dalam pencetus aktivitas sel tertentu, dan pelepas neurotransmitter serta berbagai molekul penyampai informasi lain.

Struktur neuron terdiri dari dendrit yang bertanggung jawab dalam menerima impuls dari sel saraf lain, seperti dari organ, otot ataupun otak. Impuls listrik tadi, akan bergerak dari dendrit melewati badan sel lainnya yang berisi nukleus. Nukleus mengandung material genetik yang mengatur pertumbuhan serta perkembangan sel saraf. Kemudian ada akson, yang bertanggung jawab dalam transmisi impuls listrik dari satu sel saraf ke sel saraf selanjutnya dan berujung ke target terakhir yaitu organ maupun otot. Pada akson terdapat banyak sekali selubung mielin yang berfungsi untuk mempercepat konduksi impuls listrik yang melewati sel saraf. Konduksi yang terjadi di badan manusia dapat mencapai 120 meter/detik pada sel yang memiliki selubung mielin.

Kinerja transmisi listrik, yaitu diawali dengan otak manusia yang membentuk potensial aksi dan meneruskannya sepanjang saraf yang bertanggung jawab untuk menggerakkan organ tubuh. Terdapat banyak kabel pada saraf, dan di dalam kabel-kabel terdapat sel saraf.  Kemudian di antara sel-sel saraf yang berhubungan terdapat celah yang disebut dengan sinaps. Potensial aksi (listrik), akan diterima oleh dendrit dari sel saraf pertama, diteruskan melalui tubuh sel dan mencapai akson. Pada sel saraf pertama (neuron) ada sesuatu yang disebut dengan neurotransmitters.

Neurotransmitters merupakan zat kimia yang berfungsi sebagai konduksi listrik dari sel satu ke sel yang lain. Neurotransmitters akan dilepaskan ke sinaps, dan menghasilkan listrik di sel saraf kedua. Melalui tempat tersebut listrik akan dioper dari sel saraf satu ke sel saraf selanjutnya, dan sel saraf terakhir akan menyampaikan listrik ke otot yang bertanggung jawab dalam menggerakkan anggota tubuh tertentu yang ingin digerakkan oleh otak.

Otak memiliki keterkaitan dengan kognisi. Kognisi adalah suatu istilah yang mengarah pada proses mental dalam menyerap ilmu pengetahuan dan pemahaman terhadap ilmu. Berbagai aspek kehidupan dipengaruhi oleh kognisi, seperti mengambil keputusan dan mempelajari hal-hal baru. Dalam proses kognisi membutuhkan otak sebagai organ yang mengendalikan segala fungsi tubuh. Contohnya seperti pengendalian pergerakan, perasaan sensasi, dan juga pikiran. Selain itu, pada proses kognisi menggunakan otak untuk berpikir dan memecahkan masalah.

Itulah catatan dasar tentang proses kognitif di jurusan PAUD. Ilmu pengetahuan tadi sangat dibutuhkan oleh calon pendidik, terlebih pada jenjang PAUD. Sebab, perkembangan dan pertumbuhan pada usia kanak-kanak sangat menentukan bagaimana anak tersebut memperoleh ilmu dan membangun pengetahuannya sendiri sebagai persiapan di masa yang akan datang. Meskipun hanya pembahasan secara garis besarnya saja, tetapi cukup membantu calon guru dalam memahami seperti apa proses kognisi dan organ apa saja yang terlibat di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun