Malahan, aku sendiri sempat khawatir akan bagaimana jadinya jika (nauzubillah) asmara mereka berakhir, apakah persahabatan ini bisa berlanjut?
Alhamdulillah asmara mereka terjalin dengan kokoh.
Udah ganti status pacar ke istri, ganti pula ovt-nya tentang tetangga julid, may be wkwk. Ya kali udah gak overthinking siih kawan.. kurang Bella banget dong. Gak gak gak, aku berharap kalian bersama kuat mengalahkan 'drama' dunia rumah tangga, pertetanggaan dan lainnya.
Saling komunikasi terkait segala hal dengan bijak dan elegan.
Janganlah macam aku ini yang jadi salah satu faktor mundurnya jalinan komunikasi kita. Aku satu-satunya yang tersisa dari *kita yang belum lulus sarjana. Tidak mau jadi beban mereka, aku secara sadar menarik diri dari segala diskusi daring (Karena lokasi kami yang sudah berjauhan). Bahkan agak terbiasa, grup WhatsApp gengs ini aku buka ketika keseruan chat berlalu sekian hari.
Sorry, gaes. Mbak Axa, Dedek minta maaf gak pernah balas chat. Takut aja gitu.
Aku masih berharap bisa lulus kok.. yang penting ngrepotin siapa-siapa.
Anyway lupakan mahasiswi abadi ini.
Selamat menikah sahabatku, yang awet saling-bucinnya. Jangan childfree karena aku penasaran bentuk persilangan Iqbal-Bella jadi apa prok-prok-prok.
Oya, nitip ikut jadi keluarga penjaga Bumi yang selalu asri ya, Be, Bal.Â