Sunyi berbunyi sepi menepi,
Lara dimakan bara, sendiri ditelan hari.
Kubertanya, dia pun kembali bertanya
Harap kejujuran terlontar dari bibirnya,
Ajaib, bibirnya kecil tapi mencibir,
Hatiku semakin terselir.
Saat kelam jadi temaram, beranjak meremang
Kukirim sajak syahdu tapi tak merdu,
Kala malam berganti pagi, ketika jiwa dielus mudanya mentari
Dalam sajak abadi, tersampaikan pesan untuknya setiap hari.
Ketika rasa berat menyapa,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!