Mohon tunggu...
Aab Freedom
Aab Freedom Mohon Tunggu... -

Ikut bergabung di Kompsiana ini tak lain ingin memotivasi diri untuk terus berkarya dalam menulis, kawan..\r\nSemoga dari langkah kecil ini bisa menjadi diri dan sesama.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hari ini adalah Cerminan Masa Depanku

6 Januari 2014   20:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:05 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Emm..“apa yang aku lakukan saat ini adalah cerminan masa depanku” Berawal dari kata ini, sejenak aku termangun dalam hangat sengatan udara cairo di musim panas di temani nyanyian kenalpot yang cukup membisingkan  telingaku siang dan malam. Pengelas besi itu pun tak mau ketinggalan dengan suara dan percikan cahaya khas pengelas besi di sertai baunya menusut hidung turut menemani lamunanku. Nampak olehku dari kejauhan seberang jalan tol manusia lalu lalang  bergegas sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri, seakan tidak akan bertemu matahari berikutnya dan terkesan olehku tak peka lingkungan sekitar.

Menerawang aku teringat sosok manusia yang sukses dengan penemuan lampu pijarnya. Yah… betapa tidak, hasil penemuan itu menimbulkan manfaat yang amat  besar bagi manusia. Tiap sudut ruangan dapat kita pastikan  karya Thomas telah bertengker tegap bersama cahayanya yang anggun. Yang seolah dijadikan kebutuhan pokok zaman modern manusia planet bumi ini.

Zaman pun berkembang dengan sedemikina rupa, tak terkecuali si lampu pijar. Ilmuan penerus pun terus menyajikan penemuan-penemuan terbarunya menyulap lampu pijar  hingga menjadi beraneka ragam model, bentuk, warna, dan dari yang murah hingga kapasitas mewah yang tak jarang kita temukan di berbagai toko. Wal hasil, Thomas pun seakan hidup sepanjang zaman dan terus menebar manfaat  bagi manusia. Waww hebat bukan..!??

Nah, inilah yang bergelayutan dalam lamunanku. Pertanyaan pun bermunculan dalam hati “apa yang di kenang oleh keluargaku, saudaraku, sahabatku, temanku, umatku bahkan  negaraku dan manfaat apa yang akan aku berikan untuk mereka ketika aku tiada?? Apakah hidupku hanya kehidupan tiada arti seperti sampah masyarakat yang hanya bisa membuat gaduh? Atau hidup seperti seonggok kayu  yang terus mengikuti arus tanpa ada arah tujuan”? Jawaban itu, ada pada diri kita sendiri kawan..! yah, tanyakan pada hati nurani  dan lakukan.. apakah kita ingin menjadi seperti pendahulu kita yang sekses menebar manfaat atau kah sebaliknya??

Belum lagi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi utusan robb Tuhan semesta alam yang menjadi figur tauladan yang shooleh setiap zaman. Yang mempersentasikan  sekaligus mengajarkan hakekat hidup manusia di dunia untuk beribadah kepada pemilik semesta alam.“tidak aku ciptakan jin dan manusia melaikan untuk beribadah kepadaku.”

em,,itulah yang di sampaikan robb kita dalam Al Qur’an. Dengan berpegang teguh pada Al Qur’an dan  Assunnah, Nabi Mahammad SAW penutup para nabi ini pun telah berwasiat sekaligus menjanjikan kepada umatnya “aku tinggalkan dua perkara untuk kalian, salama kalian berpegang teguh dengan keduanya tidak akan tersesat selama lamanya yaitu kitabullah dan sunnahku”.

Aku rasa semua manusia yang di lahirkan fitroh ini mempunyai hasrat kemauan untuk menjadi sosok yang di kenang kebaikkanya, namun bukan berarti perbuatan itu selain kepada Allah. tak terkecuali aku yang masih belajar di bangku kuliah ini. Apa yang aku lakukan saat ini adalah cerminan masa depanku. “sebaik baik manusia adalah yang  bermanfaat terhadap sesamanya” aku kira itu kuncinya kawan..

Wallahu a'alam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun