Mohon tunggu...
Avizena Zen
Avizena Zen Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis buku, Blogger, Penulis konten, dan Penerjemah bahasa Inggris

Penulis buku Kakeibo. Blogger. Hobi menulis, memasak, dan menggambar.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tangisan di Balik Peringatan Hari Ibu

22 Desember 2024   16:50 Diperbarui: 22 Desember 2024   16:50 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: koleksi pribadi

Selamat hari ibu!

Sudahkah kalian mengucapkan selamat hari ibu, hari ini? Hari ibu dianggap istimewa karena hanya ada setahun sekali, tanggal 22 Desember.

Biasanya di hari ibu, anak akan memberikan kado istimewa. Hadiahnya bisa berupa kosmetik, scarf, atau makanan kesukaan ibu. Selain itu, anak-anak juga bekerja sama dengan sang ayah untuk membereskan rumah, mencuci, dan memasak. Sehingga ibu tidak perlu capek di hari ibu.

Tidak Usah Ada Perayaan Hari Ibu

Akan tetapi beberapa tahun lalu ada konten yang viral di media sosial. Di mana orang tersebut berkata, "Tidak usah merayakan hari ibu, karena tiap hari adalah hari ibu." Tiap hari anak harus menyayangi ibunya.

Ada pula yang berpendapat bahwa hari ibu percuma dirayakan karena hanya sehari anak membantu ibu. Tapi di hari lain mereka malas-malasan, bahkan menyuruh ibu untuk melakukan ini dan itu. Sangat miris!

Daku tim yang merayakan hari ibu ya. Toh hanya setahun sekali. Tidak ada salahnya untuk mengucapkan hari ibu karena menjadi simbol saling menyayangi.

Tangisan Perempuan saat Hari Ibu

Tak ingatkah kalian bahwa para ibu sering menangis dalam hati? Di mana ibu terlalu sering mengalah demi anak-anaknya. Saat persediaan makanan terlalu sedikit maka ibu yang mengalah, tidak makan atau makan hanya sedikit.

Ibu juga sering dipaksa mengalah karena keadaan. Saat ayah bisa makan enak maka ibu lagi-lagi mengalah dan hanya mendapatkan sisa-sisanya. Padahal ibu yang memasak tapi ayah yang menikmati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun