"Ra, kenalkan ini istriku, Miranti."
Rara menyalami Miranti kemudian berbasa-basi sejenak. Sementara Miranti sudah panas hati. Siapa yang tidak cemburu ketika ada wanita lain yang memuji suaminya?
Apalagi Rara berbisik-bisik dengan Bram. Pria itu kemudian menggandeng tangan Miranti menuju tempat parkir. Sedangkan Rara juga melakukan hal yang sama.
Apa yang terjadi? Apakah Bram akan berbuat sesuatu yang buruk? Bram menyuruh Miranti naik mobil. Kendaraan mereka mengikuti sepeda motor di depan. Sepeda motor Rara?
Apa Bram belum melupakan sosok Rara lalu menyesal menikahi Miranti? Aduh! Seharusnya Miranti tidak usah datang ke reuni suaminya. Namun ia juga takut kalau batal ikut, Rara akan berbuat asusila.
Mobil berhenti di sebuah lapangan. Bram langsung turun, sementara Miranti kebingungan. Ada apa ini?
Bram langsung menggandeng tangan Miranti. "Aduh, mesranya! Aku jadi ingin punya suami juga!" ucap Rara yang ternyata berjalan di belakang mereka.
Miranti mendesah. Apakah Rara berkomplot dengan Bram?
"Silakan masuk!"
Rara berhenti di depan sebuah rumah berdinding kelabu. Milik siapa?
Rara membuka pintu. Miranti melangkah dengan hati-hati. Sementara Bram setengah berlari menemui seorang wanita tua di ruang tengah.