Mohon tunggu...
Avizena Zen
Avizena Zen Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis buku, Blogger, Penulis konten, dan Penerjemah bahasa Inggris

Penulis buku Kakeibo. Blogger. Hobi menulis, memasak, dan menggambar.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Katanya Blogger Kok Pakai Chat GPT?

20 Oktober 2023   09:57 Diperbarui: 27 Oktober 2023   05:04 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pexels

 "Pakai Chat GPT aja!"

Beberapa bulan lalu ada yang menyarankan daku untuk pakai Chat GPT. Katanya sih ini artificial intelligence (AI) yang menjadi jalan pintas ketika blogger diburu deadline. Ternyata sudah ada beberapa orang yang menggunakan Chat GPT.

Daku pun penasaran dan membuka situs Chat GPT. Ternyata lucu juga bisa mengobrol dengan robot. Dia juga bisa disuruh bikin tulisan dengan hasil secepat kilat. Memang benar kata beberapa orang, pakai AI ini bisa hemat waktu.

Tapi setelah itu daku memutuskan untuk tidak menggunakan Chat GPT untuk mengisi konten di blog. Pertama, hasil tulisannya terlalu kaku. Padahal daku kan sedang re-branding sebagai blogger parenting yang juga suka nulis review buku dan film. Kalau konten di blog tidak luwes ya tidak enak dibaca.

Kedua, kalau pakai Chat GPT, in my opinion, berarti menodai integritas diriku sendiri sebagai seorang blogger. Karena sama saja dengan menyontek tulisan orang lain (meski yang membuatkan adalah robot). Atau, sami mawon dengan meng-copy paste konten di Google.

Apakah Pakai Chat GPT Sama dengan Tidak Jujur?

Fenomena penggunaan Chat GPT oleh blogger membuat daku mengurut dada. Di mana kejujuran dari seorang blogger? Apalagi kalau yang ditulis adalah konten berbayar.

Apa tidak malu kalau ketahuan oleh pihak brand kalau blogger memakai Chat GPT? Jika mereka marah lalu meminta lagi uangnya, atau men-take down artikelnya bagaimana? Apakah kalian tidak sedih karena dianggap curang, lalu brand menganggap semua blogger adalah tukang copy paste tulisan di Chat GPT?

Pakai Chat GPT sama saja membohongi diri sendiri, brand, dan pembaca karena tulisannya dibikinkan oleh robot. Katanya blogger yang tulisannya bagus, kok malah pakai Chat GPT? Chuaks banget!

Sekarang di situs pengecekan plagiasi ada bagian khusus untuk memeriksa tulisan, apakah itu hasil karya sendiri atau nyontek punya AI. Jadi, penggunaan Chat GPT sudah diantisipasi oleh banyak pihak. Kalian jangan berpikir kalau brand tidak akan mengecek hasil tulisan di blog, karena mereka pasti akan melakukannya dengan dibantu oleh situs pengecekan plagiasi.

Penyalahgunaan Chat GPT

Karena gemas dengan fenomena penyalahgunaan Chat GPT maka daku melontarkan pertanyaan pada AI ini. Dia pun menjawab kalau Chat GPT hanyalah mesin, yang bisa digunakan untuk tujuan positif atau negatif. Jadi tergantung penggunanya ya, dan diletakkan dalam posisi yang netral. Sama saja seperti pisau dapur yang bisa untuk memasak atau melukai.

Chat GPT untuk Mencari Ide Konten

Namun masih ada hal yang ditoleransi kalau Chat GPT digunakan sekadar untuk mencari ide konten, riset, atau membuat kerangka tulisan. Di sini blogger berarti menganggap tugas Chat GPT sama seperti Google atau mesin pencari lain di internet. Brainstorming memang jadi lebih cepat berkat AI ini.

Dear Blogger, Jangan Mau Dilemahkan Chat GPT

Kepada seluruh blogger di Indonesia. Jangan mau dilemahkan oleh Chat GPT. Kalau tulisanmu dibuatkan oleh pihak lain (meski robot sekalipun) sama saja mengurangi jam terbang. Kebanyakan menyontek untuk konten blog bisa bikin kemampuan menulis jadi melemah.

Walau kalian sibuk, lelah, atau pusing, usahakan untuk menulis sendiri. Jangan mencari jalan pintas dengan menggunakan Chat GPT dan menyonteknya bulat-bulat. Menulis itu cepat kok asal kita rajin baca dan mengamati fenomena di sekitar.

Kalau kalian beralasan membuat artikel dengan Chat GPT lalu diedit (agar hasilnya lebih luwes) apakah tidak berpikir kalau mengedit juga butuh waktu? Sebagai orang yang pernah bekerja sebagai editor di sebuah penerbitan indie, daku malah merasa kalau proses mengedit itu lebih lama daripada menulis. Lebih baik bikin konten sendiri meski tulisannya dirasa kurang cetar, karena yang penting adalah kejujuran. 

Kelemahan lain dari Chat GPT adalah hasilnya tidak 100% akurat. Bahkan ada konten buatan Chat GPT yang tidak sesuai dengan realita. Namanya juga mesin, pasti ada salahnya. Kalau blogger pakai Chat GPT lalu isi tulisannya salah semua lalu harus menulis ulang dari awal kan melelahkan.

Dear blogger, ingatlah kalau kejujuran itu nomor satu. Tulisan yang bagus bisa jadi setelah menaikkan jam terbang. Jangan pernah menyontek dari Chat GPT atau sumber manapun (apalagi copy paste bulat-bulat).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun