Stop dulu beli takjil seperti es buah atau boba di lapak ramadan. Lebih baik bikin sendiri dan yang mudah aja. Misalnya teh hangat atau es susu campur sirup.
Kalau di bahasa keuangan ini disebut latte factor. Di mana banyak orang gak sadar mengeluarkan uang untuk beli barang yang harganya murah (misal hanya 10.000 rupiah) tapi kalau tiap hari jadi 300.000 rupiah sebulan, dong? Aku menghindari latte facttorku yakni beli takjil di lapak.
4. Mengolah Ulang Sisa Lauk
Sejak awal nikah aku diajari oleh suami: dilarang keras membuang makanan. Alhamdulillah selama ini jarang menyisakan lauk atau sayur. Nah ketika ramadan kalau ada sisa lauk bisa diolah ulang.
Misalnya jika masih ada sisa tempe goreng setelah berbuka puasa, maka tinggal digoreng ulang lalu dibumbu balado. Bisa deh untuk lauk sahur. Sisa ayam goreng bisa jadi ayam kecap.
5. Â Takjil Gratisan? Alhamdulillah
Tiap sore ada takjil gratis bagi jamaah yang salat maghrib di masjid. Eh niat ke masjid untuk salat ya, bukan hunting gratisan. Kalau dapat ya alhamdulillah. Gak dapat ya gak apa-apa.
6. Belanja Keperluan Ramadan di Grup Sale Barang Preloved
Grup barang preloved menjadi grup WA yang paling aku suka karena barang-barang yang dipajang murah banget. Namanya juga barang bekas. Tapi kadang ada yang memajang barang baru yang dijual murah, bahkan masih ada tag-nya. Karena salah ukuran atau ia memang ingin jual dengan harga super ndlosorrr.
Bayangkan saja aku pernah dapat selusin mangkuk dan gelas hanya 10.000 rupiah! Kerudung pashmina hanya 10.000 rupiah. Hemat banget.
7. Menabung Recehan