Mohon tunggu...
Feliciana E
Feliciana E Mohon Tunggu... -

Status masih pelajar, gila baca dan mencoba eksis dalam dunia menulis yang tak terbatas oleh imajinasi.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perempuan Muda Jam 5 Sore

15 April 2011   10:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:46 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perempuan muda itu datang lagi.

duduk diam di sudut bangku taman dan memperhatikan anak-anak bermain di kotak pasir.

atau memberi makan burung-burung. Atau hanya diam di sana tanpa melakukan apapun. Apakah dia sedang menunggu seseorang? Dia selalu ada di sana pada pukul 5 sore. Aku sebagai seorang petugar pembersih taman sudah hafal kebiasaannya. entah siapa yang ditunggunya. Atau mungkin dia tidak menunggu? Karena aku tak pernah melihat orang yang ditunggunya itu muncul. Sama sekali tak ada yang spesial padanya. Hanya seorang perempuan muda biasa yang duduk di taman pada pukul 5 sore hari. Tetapi sesuatu pada caranya duduk di sana sambil menyilangkan kedua kakinya, sesuatu pada caranya menikmati penantian itu, kalau dia benar menunggu seseorang, menarik perhatianku.

Begitu tenang, begitu santai. Seolah hiruk-pikuk dunia luar tak mengganggunya. Seolah dia hanya transit sementara di sini.

Suatu sore yang cerah. aku melihatnya lagi, duduk di sana dan menunggu. tapi kali ini dia tak sendiri. seorang yang tampaknya seorang suster berpakaian medis duduk di sebelahnya. Dia terus menerus melihat jam tangannya. sebaliknya si perempuan muda tetap sama tenangnya seperti biasa. aku memberanikan diri bertanya pada si suster:

"Maaf, apakah anda yang selama ini ditunggunya?"

Suster itu tampak agak terkejut.

"Dia menunggu siapa?"

"Dia selalu duduk di sini pada jam 5 sore. Dan baru sekali ini saya melihatnya bersama orang lain."

"Dia pasien rumah sakit jiwa."

AKu terkejut setengah mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun