2. Tempat belajar mengajar, biasanya berupa Masjid dan bisa berbentuk lain.Â
3. SantriÂ
4. Pengajaran kitab-kitab agama, bentuknya adalah kitab-kitab yang berbahasa arab dan klasik atau lebih dikenal dengan istilah kitab kuning.Â
5. Kiai dan ustadz.
 Disamping ciri khasnya, terdapat juga kurikulum - Kurikulum Pon-Pes Tradisional yaitu sebagai berikut :
Rahim (2000: 248) berpendapat bahwa pesantren tradisional (salaf) yaitu pesantren yang pengajarannya masih menggunakan sistem sorogan, wetonan atau bandongan tanpa kelas dan batas umur. Mengenai bentuk-bentuk pendidikan di pesantren, kini sangat bervariasi yang dapat diklasifikasikan sedikitnya menjadi 5 tipe, yakni:Â
1. Pesantren yang menyelenggarakan pendidikan formal dengan menerapkan kurikulum nasional.Â
2. Pesantren yang menyelenggarakan pendidikan keagamaan dalam bentuk madrasah dan mengajarkan ilmu-ilmu umum meski tidak menerapkan kurikulum nasional.Â
3. Pesantren yang hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama dalam bentuk madrasah diniyah. 50Â
4. Pesantren yang hanya sekedar menjadi tempat pengajian (majelis ta'lim).Â
5. Pesantren untuk asrama anak-anak pelajar sekolah umum dan mahasiswa (Azizi, 2002: viii).Â