Salah satu kabar yang paling mengembirakan bagi pasangan suami istri adalah kehamilan. Calon anggota keluarga baru yang bakal melengkapi kehidupan mereka akan segera hadir. Sehingga perhatian dan persiapan khusus, wajib untuk dilaksanakan.
Seorang wanita pada saat kehamilan harus memperhatikan penggunaan obat yang dikonsumsinya. Â Hal ini karena tidak semua obat-obatan aman untuk si cabang bayi.
Mengapa ???
Karena kondisi tubuh normal seorang wanita biasa dan wanita yang sedang hamil. Terjadi beberapa perubahan farmakokinetik pada tubuh si ibu, sehingga mempengaruhi aspek farmakokinetik obat yang dikonsumsi.
Berikut beberapaObat yang bersifat teratogen !!!!!
ACE inhibitor
Karbamazepin
Cytotoksik
Ethanol
Misoprostol
Phenytoin
Tetracyclin
Asam valproat
Isotretionin
warfarin
Untuk ibu hamil :
- Pertimbangkan perawatan tanpa menggunakan obat
- Obat hanya diresepkan jika manfaat yg diperoleh ibu diharapkan lebih besar dibanding resiko pada janin
- Sedapat mungkin segala jenis obat dihindari pemakaiannya pada trimester pertama
- Obat harus digunakan dalam dosis efektif terkecil dalam waktu sesingkat mungkin
- Hindari polifarmasi
- Pertimbangkan perlunya penyesuaian dosis dan pemantauan pengobatan pada beberapa obat
Untuk ibu menyusui:
- Obat yg tdk diperlukan harus dihindari
- Neonatus mempunyai resiko lebih besar terhadap papar obat melalui ASI
- Harus dipilih rute pemberian obat yang menghasilkan jumalh kadar obat terkecil yang sampai pada bayi
- Pemberian ASI hrs dihentikan jika diketahui obat membahayakan bayi , jika obat sangat poten (sehingga sejumlah kecil obat dlm ASI membahayan bayi mis.obat sitotoksik). Jika ibu mengalami ganguan ginjal dan hati sehingga obat tertimbun dalam plasma
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H