Mohon tunggu...
Lisna Vertyaningrum
Lisna Vertyaningrum Mohon Tunggu... Freelancer - Sleep. Ice Cream. Travelling.

Hanya seorang mahasiswa yang masih suka main. Sangat mencintai waktu luangnya karena bisa tidur. Berusaha untuk rutin makan es krim kesukaannya minimal sebulan sekali serta merasa selalu ada yang kurang tanpa membawa earphone. Hobinya jalan-jalan gak jelas kemanapun yang dia mau.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Internet of Things For Smart Cities

28 Mei 2019   14:50 Diperbarui: 28 Mei 2019   15:12 1073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski begitu, gawai yang dimiliki pengguna haruslah memiliki NFC yang memungkinkan fitur pembayaran uang virtual melalui gawai.

Mengurangi pemborosan energi, Jakarta juga menerapkan sistem lampu pintar. Lampu penerangan jalan yang sebelumnya menggunakan lampu biasa kini telah diganti dengan lampu pintar untuk menghemat pemakaian listrik. 

Lampu ini dapat dikendalikan jarak jauh dan dapat memberikan pemberitahuan jika perlu perbaikan atau diganti. Pegotomatisan lampu di jalan juga memungkinkan untuk menyala pada intensitas cahaya tertentu jika dikembangkan lagi. Kelebihan ini akan sangat berguna pada saat gelap di tengah hari karena awan hitam dan hujan.

Perkembangan IoT di Jakarta juga memberikan solusi parkir cerdas, kotak sampah pintar, pendeteksi polusi udara, dan sebagainya. IoT juga dapat sangat membantu dalam pengambilan keputusan dan tindakan yang diperlukan. 

Dalam bidang kesehatan di smart city, gawai yang dimiliki dapat dijadikan pemantau kesehatan. Selain itu, perangkat yang ada juga memungkinkan untuk melakukan perawatan jarak jauh dan memanggil dokter secara otomatis jika keadaan darurat.

Kegunaan IoT tentu saja bukan hanya sekedar yang dijabarkan di atas saja, masih banyak kegunaan lain dan akan terus berkembangan untuk membatu mempermudah manusia dalam berbagai sektor. Walaupun begitu, IoT juga tentunya memiliki beberapa kekurangan. 

Pengawasan privasi menjadi salah satu masalah utamanya. Resiko kekacauan sistem juga mungkin timbul akibat terjadinya pemadaman total. Otomatisasi sistem juga memungkinkan meningkatkan kerentanan serangan cyber. Dan perlu dipahami lagi jika IoT memiliki sistem yang lebih rumit karena terhubung ke perangkat lain dan memungkinkan untuk kehilangan kendali.

Dengan segala kemudahan yang diberikan, manusia juga tidak sepantasnya terlena begitu saja. Pekerjaan yang telah banyak dipermudah oleh teknologi mendukung sekaligus mendesak manusia untuk bekerja lebih cerdas. 

Manusia perlu mengingat proses pencapaian sesuatu dan tidak boleh mementingkan hasilnya saja. Seperti yang dikatakan John Selover, "Sangat penting untuk mencintai/menyukai proses, suka menjadi bagian darinya dan bukan takut akan hal tersebut. 

Diluar kecintaan terhadap proses tersebut, ada kemampuan yang akan didapatkan darinya". Manusia tetap harus mengasah dan memperbanyak kemampuannya. Kemampuan yang dimiliki pastilah akan berguna bagi kemaslahatan dirinya sendiri, manusia lainnya, ataupun perkembangan teknologi yang ada.

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun