Mohon tunggu...
Mochammad Aziz Bagus Pambudi
Mochammad Aziz Bagus Pambudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Di sebuah Universitas Di Tangerang Selatan Jurusan Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Adat Pernikahan Suku Samin

10 Maret 2023   22:25 Diperbarui: 10 Maret 2023   22:36 965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia negara yang memiliki beragam budaya,suku dan bahasa, dan yang akan saya bahas kali ini adalah tentang budaya pernikahan suku samin. Suku Samin yang berasal dari Daerah Pedalaman Blora, Jawa Tengah.
Dalam Hal Pernikahan Masyarakat adat Samin masih diliputi Hukum Adat sebagai hukum rakyat yang hidup dan tidak tertulis dalam bentuk perundang-undangan negara.

Tata cara perkawinan masyarakat adat Samin dilakukan dengan tahap nakokke, mbalesi gunem, ngendek, nyuwito, ngenger, paseksen, dan tingkepan.

Nakokke
Nakokke yaitu kedatangan
keluarga (calon) kemanten
laki-laki ke keluarga (calon)
kemanten wanita untuk
menanyakan kesediaan calon
kemanten wanita, apakah
sudah mempunyai calon
suami atau masih gadis
(legan).
Mbalesi Gunem
Mbalesi Gunem adalah ketika
keluarga dari calon kemanten
wanita bergantian datang ke
kediaman calon kemanten
laki-laki untuk menjawab
proses nakokke.
Ngendek
Ngendek adalah pernyataan
calon besan dan keluarga
kemanten laki-laki kepada
bapak ibu calon kemanten
wanita.
Nyuwito
Nyuwito adalah hari
dilangsungkannya
perkawinan didasari niat
kemanten laki-laki untuk
meneruskan keturunan (wiji
sejati, titise anak Adam).
Ngenger
Ngenger adalah berhubungan
antara calon suami istri
sebelum berkawin secara sah
bagi masyarakat. Ini
merupakan kewajiban kedua
calon mempelai sebelum
memasuki jenjang
perkawinan. Namun, tahap ini
sudah mulai ditinggalkan.
Paseksen
Paseksen adalah forum
ungkapan kemanten pria di
hadapan orang tua (mertua)
yang dihadiri kemanten
wanita, keluarga, dan tamu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun