Mohon tunggu...
Aela Mumazizah
Aela Mumazizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Suka Alam dan Olahraga

Disana senang disini senang dimana mana hatiku senang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Strategi Pembelajaran Deduktif dan Strategi Pembelajaran Induktif pada Pembelajaran di Sekolah

29 Juni 2021   14:30 Diperbarui: 29 Juni 2021   14:37 16887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendekatan pembelajaran merupakan cara pandang dalam menentukan kegiatan pembelajaran. Pernyataan tersebut senada dengan Rusman (2018) yang berpendapat bahwa pendekatan pembelajaran adalah tahap pertama pembentukan suatu ide dalam memandang dan menentukan objek kajian. Sementara menurut Gulo (dalam Suprihatingrum, 2013:146) pendekatan adalah sudut pandang kita dalam memandang seluruh masalah yang ada dalam kegiatan belajar-mengajar atau pembelajaran. Sudut pandang tersebut menggambarkan cara berpikir dan sikap seorang pendidik dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi pada kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran merupakan pandangan at au sudut pandang berupa rencana awal untuk menentukan pelaksanaan proses pembelajaran dalam menerapkan perlakuan yang akan digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar oleh pendidik kepada peserta didik. Dalam kegiatan belajar mengajar atau (KBM), guru memiliki banyak wewenang untuk mengajarkan ilmu dan pengalamannya. Tentu saja pendekatan pembelajaran yang diambil ada kelebihan maupun kekurangannya. Tugas guru adalah sebagai sosok yang harus dan wajib untuk menekankan pada kelebihan dan mengurangi kelemahan dalam pendekatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Pendekatan induktif sendiri  dalam pembelajaran adalah pendekatan yang bermula dengan menyajikan sejumlah keadaan khusus kemudian dapat disimpulkan menjadi suatu fakta, prinsip, atau aturan. (Purwanto-Rahmawati, 2011, hlm. 75). Dapat disimpulkan bahwa pendekatan induktif adalah suatu proses bernalar yang bermula dari khusus menuju ke yang umum dengan memperhatikan unsur fakta setelah terjadi pengamatan. Dengan kata lain pendekatan induktif memberi kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuaanya melalui konsep-konsep yang khusus hingga umum. Guru dalam praktek pembelajarannya diawali dengan memberikan contoh-contoh khusus kemudian sampai kepada generalisasinya. Dengan kata lain, pengajaran berawal dengan menyajikan sejumlah keadaan khusus kemudian dapat disimpulkan menjadi suatu kesimpulan, prinsip atau aturan yang lebih umum.

Strategi pembelajaran induktif dirancang berlandaskan teori konstruktivisme dalam belajar. Pembelajaran ini membutuhkan guru yang tampil dalam bertanya (questioning) dalam penerapannya. Melalui pertanyaan-pertanyaan inilah guru akan membimbing siswa membangaun pemahaman terhadap materi pelajaran dengan cara berpikir dan membangun ide. Tingkat keefektifan model pembelajaran induktif ini, sangat tergantung pada keterampilan guru dalam bertanya dan mengarahkan pembelajaran.

Pengimplementasian dalam model pembelajaran dengan menggunakan pendekatan induktif yaitu:

  • Guru memilih konsep, prinsip, aturan yang akan disajikan dengan pendekatan induktif.
  • Guru menyajikan contoh-contoh khusus, prinsip yang bersifat umum, lengkap dengan definisi dan contoh-contohnya.
  • Guru menyajikan contoh-contoh khusus agar siswa dapat menghubungkan antara keadaan khusus dengan aturan umum yang didukung oleh media yang cocok.
  • Guru menyajikan bukti-bukti untuk mendukung atau menolak kesimpulan bahwa keadaan umum itu merupakan gambaran dari keadaan khusus.

Sedangkan pendekatan deduktif adalah pembelajaran yang berpangkal dari hal yang bersifat umum lalu diarahkan pada hal yang bersifat khusus. Pendekatan ini adalah kebalikan dari pendekatan induktif. Deduktif adalah cara berfikir yang bertolak dari pernyataan yang bersifat umum kemudian menarik kesimpulan yang bersifat khusus (Busrah, 2012, hlm. 5). Metode deduktif ini diawali dari pembentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks pendekatan deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.

Oleh karena itu, pembelajaran dengan pendekatan deduktif terkadang sering disebut pembelajaran tradisional yaitu guru memulai dengan teori-teori yang bersifat umum lalu meningkat ke penerapan teori atau (contoh). Pembelajaran dengan pendekatan deduktif menekankan pada guru mentransfer informasi atau pengetahuan kepada siswa.

Pengimplementasian dalam model pembelajaran dengan menggunakan pendekatan deduktif yaitu:

  • Guru mulai dengan kaidah-kaidak konsep atau pernyataan yang mana dalam pembelajaran diupayakan untuk membuktikannya.
  • Guru memberikan contoh-contoh yang menunjukkan pembuktian dari konsep yang diambil.
  • Guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mendapatkan jawaban dari pemikiran siswa itu sendiri.
  • Siswa memberikan beberapa kategori dari contoh yang diberikan oleh guru.

Pendekatan deduktif ini merupakan imbangan yang sangat dekat bagi model pembelajaran induktif. Keduanya di rancang untuk mengajarkan konsep dan generalisasi, mengandalkan contoh dan bergantung pada keterlibatan guru secara aktif dalam membimbing siswa. Perbedaan terletak pada urutan kejadian selama pembelajaran, keterampilan berpikir, cara memotivasi dan waktu yang diperlukan serta biasanya pada pembelajaran deduktif guru harus lebih aktif dari pada siswanya.

Daftar Pustaka

Rahmawati. (2011). Pengaruh pembelajaran Geometri dengan Pendekatan Induktif. Edumatica. Vol. 01. No. 02, hal. 74-75.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun