Mohon tunggu...
AEL
AEL Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Hamba

Setiap sejarah akan dikisahkan melaui tulisan dan di abadikan melalui cerita

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Madzhab Mahabbah

4 Juni 2023   14:19 Diperbarui: 4 Juni 2023   14:35 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rindu menghukumku dengan jarak

memenjarakanku dalam dekapan haru

kala mengingat lamunan gambar wajahmu

rindu menghukumku dengan waktu

menautkan pikiran yang menjalar liar

tatkala jiwa mengarungi derai keraguan

Rindu mengusik pikiranku tentangmu

Tangan yang biasa ku genggam

Jemari yang biasa ku sentuh

Untuk sementara kulepas perlahan

Sentuhan tangan yang biasa membelai wajahku

Aroma nafas tubuhmu yang biasa kuhirup

Aroma khas tubuhmu

Senyummu, tawamu, candamu, tidurmu, amarahmu dan semua tentangmu

Membuatku ingin segera terbebas dari penjara yang menikamku 

Rindu memberiku kesempatan

Dari beberapa pelajaran berharga

Bahwa sebaik-baiknya menjaga rindu

Adalah doa yang senantiasa dilangitkan atas namamu

Selamat malam wahai pujaan hati

Terjagalah dengan wajahmu yang berseri-seri

Akan kutebus kerinduan ini

Yogyakarta, 15 Dzul Qo'dah 1444 H. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun