Mohon tunggu...
AE Krisna
AE Krisna Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar

Pemerhati pendidikan dan ilmu manajemen

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Bongkar Pagar Laut, Membuka Akses Laut Untuk Kepentingan Publik

22 Januari 2025   12:00 Diperbarui: 22 Januari 2025   09:34 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rencana Menteri Kelautan dan Perikanan untuk membongkar pagar laut di Tangerang, dengan dukungan TNI AL dan Polri, merupakan langkah progresif yang menunjukkan keberpihakan pemerintah terhadap kepentingan publik. Aksi ini tidak hanya simbolis tetapi juga strategis dalam memastikan bahwa wilayah pesisir tetap menjadi aset bersama yang dapat diakses dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

Pagar laut yang dibangun secara ilegal sering kali menjadi simbol eksklusivitas dan pelanggaran hukum. Keberadaannya tidak hanya merampas akses masyarakat ke laut tetapi juga merusak ekosistem pesisir. Laut adalah ruang publik yang harus dijaga untuk keberlanjutan ekosistem dan kesejahteraan masyarakat pesisir. Dengan membongkar pagar laut tersebut, pemerintah menunjukkan komitmen kuat untuk menegakkan aturan dan melindungi hak-hak rakyat kecil.

Dukungan dari TNI AL dan Polri juga menegaskan pentingnya kerja sama lintas institusi dalam menjaga kedaulatan wilayah laut Indonesia. Langkah ini memperlihatkan bahwa penegakan hukum di kawasan pesisir bukanlah upaya sepihak, melainkan hasil sinergi yang terencana untuk memastikan keadilan. Dalam konteks ini, upaya Menteri Kelautan dapat menjadi preseden bagi wilayah lain di Indonesia yang menghadapi masalah serupa.

Selain aspek hukum, pembongkaran pagar laut ini juga memiliki dampak positif terhadap ekosistem pesisir. Pagar-pagar tersebut sering kali menghalangi aliran air dan memengaruhi kehidupan biota laut. Dengan menghilangkannya, lingkungan pesisir memiliki kesempatan untuk pulih secara alami, memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat yang bergantung pada sumber daya laut.

Langkah ini juga mencerminkan keberanian pemerintah untuk menghadapi pihak-pihak yang selama ini menikmati keuntungan dari praktik yang tidak sah. Kebijakan ini mengirimkan pesan tegas bahwa kepentingan publik tidak boleh dikalahkan oleh kepentingan individu atau kelompok tertentu. Lebih dari itu, tindakan ini menunjukkan bahwa pemerintah serius dalam menjalankan prinsip keadilan dan keberlanjutan.

Jika upaya ini berhasil, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Tangerang tetapi juga memberikan inspirasi bagi daerah lain untuk memperjuangkan akses terhadap wilayah publik. Transformasi seperti ini membutuhkan kepemimpinan yang tegas dan visi yang jelas, dan Menteri Kelautan telah menunjukkan keduanya melalui kebijakan ini.

Dengan demikian, pembongkaran pagar laut di Tangerang adalah langkah positif yang tidak hanya menegakkan hukum tetapi juga mempromosikan keadilan, keberlanjutan, dan kepentingan bersama. Ini adalah bukti nyata bahwa pemerintah hadir untuk rakyat, membawa optimisme baru bagi pengelolaan wilayah pesisir yang lebih adil dan berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun