Mohon tunggu...
AE Krisna
AE Krisna Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Pemerhati ilmu manajemen

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Benarkah MBG Merupakan Langkah Awal Menuju Perubahan Sistemik?

6 Januari 2025   10:21 Diperbarui: 9 Januari 2025   16:14 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peluncuran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah sebuah momentum yang mengundang refleksi mendalam. Di satu sisi, program ini menunjukkan kepekaan pemerintah terhadap kebutuhan mendesak masyarakat, khususnya kelompok rentan seperti ibu hamil, balita, dan anak sekolah. 

Namun, di sisi lain, ia juga menantang kita untuk berpikir lebih jauh: apakah upaya ini cukup untuk mengatasi permasalahan gizi yang bersifat sistemik di Indonesia?

Keberadaan MBG membawa harapan besar. Di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu, di mana harga kebutuhan pokok terus meningkat, program ini memberikan bantuan konkret. 

Sebagai upaya pertama, MBG layak diapresiasi karena mampu menjangkau ratusan ribu penerima manfaat dalam waktu singkat. Namun, realitasnya, masalah gizi bukanlah sekadar tentang akses makanan. Ia terkait erat dengan pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola makan seimbang.

Program ini juga mengingatkan kita pada peran penting keberlanjutan. Dua bulan pelaksanaan MBG mungkin cukup untuk memberikan bantuan sementara, tetapi apa yang terjadi setelah itu? Tanpa strategi jangka panjang, program ini berisiko menjadi "hiburan" sementara yang tidak meninggalkan dampak signifikan. 

Masalah gizi membutuhkan solusi yang lebih terintegrasi, seperti peningkatan akses terhadap bahan pangan berkualitas, edukasi gizi, dan pemberdayaan masyarakat untuk menghasilkan pendapatan yang cukup guna memenuhi kebutuhan gizi keluarga secara mandiri.

Refleksi lain yang penting adalah mengenai pemerataan. Apakah manfaat MBG benar-benar dirasakan secara merata di seluruh pelosok negeri? Dengan tantangan geografis Indonesia yang luas, pelaksanaan program seperti ini tidak hanya membutuhkan niat baik, tetapi juga perencanaan yang matang, pengelolaan yang efektif, dan pengawasan yang ketat.

Namun, MBG juga membuka peluang besar. Program ini dapat menjadi awal dari reformasi kebijakan sosial yang lebih luas. Jika dievaluasi dan dikembangkan secara berkelanjutan, MBG bisa menjadi model bagi program-program lain yang berfokus pada pengentasan kemiskinan, pemberdayaan komunitas, dan pembangunan manusia. 

Dengan melibatkan sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat itu sendiri, program ini dapat menginspirasi gerakan nasional menuju perbaikan kualitas hidup secara menyeluruh.

Pada akhirnya, MBG adalah cerminan dari niat baik pemerintah untuk hadir di tengah masyarakat. Tetapi, sebagai bangsa, kita perlu memastikan bahwa niat baik ini diterjemahkan menjadi tindakan yang berkelanjutan, efektif, dan benar-benar memberdayakan. 

Program ini bukan hanya tentang makanan; ia adalah tentang masa depan. Dan masa depan yang sehat membutuhkan upaya yang berakar kuat, melibatkan semua pihak, dan bertahan lebih dari sekadar satu atau dua bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun