Mohon tunggu...
Lyfe

Panggilan Papa Mama Tunggu Menikah? "Anak SD Jaman Now" pun Bisa

22 November 2017   12:09 Diperbarui: 22 November 2017   12:42 1192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Di Jaman Now segala sesuatunya bisa terjadi, bahkan mulai dari hal hal yang biasa sampai dengan yang luar biasa. Khususnya mari kita menyoroti perilaku-perilaku anak-anak dan remaja jaman Now mulai dari anak sd yang berpacarannya berlebihan sampai memanggil papa mama, kemudian memublikasikan foto-foto bermesraan dengan pacarnya, terbayangkah kita sekelas anak sd melakukan hal seperti itu? Apa yang membuat hal ini bias terjadi? Apakah kita bias menjamin masa depan nya cerah? Selain itu bahkan sampai isi chattingnya juga penuh dengan kalau istilah sekerang adalah "Baperan" dimana si perempuan marah dan sakit hati karena si laki laki tidak bisa menyempatkan waktunya untuk memberi kabar dan berkomunikasi karena bermain game, bermain bola dan permainan anak anak lainnya.

Salah satu dasar pondasi kepribadian suatu anak adalah lingkungan keluarganya sendiri. Para orangtua maupun anggota keluarga lainnya harus berperan penting dalam pembentukan karakter seorang anak, karena pada era ini segala sesuatunya dapat diakses dengan mudah mulai dari hal yang positif hingga hal yang negative. Seorang anak dalam keluarga, perlu diperhatikan pola kehidupan dan aktifitasnya, mulai dari didalam rumah dan diluar rumah.

Tapi tidak bisa dipungkiri karena dampak teknologi jaman Now ini bukan hanya kepada anak-anak saja, bahkan ke orang tua juga. Banyak terjadi fenomena perkembangan keluarga jaman sekarang dimana kurangnya komunikasi dalam keluarga itu sendiri. Contoh orang tua pulang kerja, pertama yang dicari adalah handphone masing-masing, kemudian duduk manis dan asik dengan game bahkan media sosial masing-masing. Jadi fenomena keluarga jaman Now ini akibat dari teknologi, yang jauh jadi dekat, yang dekat jadi jauh. Jadi hal yang wajar apabila semakin banyak juga anak anak di era ini yang memiliki perilaku yang kurang baik, bahkan melakukan yang tidak sepantasnya dilakukan seorang anak-anak karena tidak adanya control dan pengawasan dari orang tua masing-masing.

Mari kita berpikir positif dan mengutamakan sektor kemajuan keluarga yang berahlak dan harmonis. Seharusnya teknologi sekarang justru dapat dimanfaatkan untuk memererat hubungan dalam keluarga itu sendiri. Banayak kegiatan positif yang membangun khususnya untuk perkembangan anak, dimana orang tua rela meluangkan waktunya untuk belajar melalui youtube dengan anaknya, kemudian menonton bersama-sama film anak-anak yang membangun bernyanyi bersama bahkan menari-nari ria bersama. Dengan melakukan hal positif tersebut justru sangat membangun perkembanga kehidupan anak, karena perilaku atau karakter seorang anak harus dibentuk mulai dari kecil yang pastinya peran otrang tua sangat penting agar masa depan seorang anak nanti kelak juga baik karena sudah tertanam pondasi yang kuat.

 Jadi anak-anak Sekolah Dasar sekarang tidak bakalan ada yang berpacaran layaknya Suami istri dan tingkag laku aneh lainnya yang menurut orang dewasa sangat menyimpang dan tidak baik dlakukan seorang anak-anak. Para orang tua dan anggota keluarga, mari kita ciptakan kelurga yang harmonis, dan jangan mau hubunga renggan hanya karena kesenangan pribadi dan keasikan dengan hadirnya teknologi yang sangat canggih saat ini. Ingat pondasi yang utama dan terutama lahirnya dari keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun