Mohon tunggu...
AEEC UNAIR
AEEC UNAIR Mohon Tunggu... Lainnya - Pelatihan Profesional
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Airlangga Executive Education Center Lembaga executive education yang ditujukan untuk manajemen muda, madya hingga, senior dari berbagai sektor industri.

Selanjutnya

Tutup

Money

Aspek Keuangan dalam Studi Kelayakan Bisnis

10 Juni 2023   17:32 Diperbarui: 10 Juni 2023   17:35 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Studi kelayakan bisnis adalah proses analisis yang dilakukan untuk mengevaluasi potensi keberhasilan dan keberlanjutan suatu usaha atau proyek bisnis. Studi ini dilakukan sebelum memulai atau menginvestasikan sumber daya dalam bisnis atau proyek tertentu untuk memastikan bahwa ide atau konsep tersebut layak untuk dijalankan secara ekonomi, teknis, dan operasional.

Aspek ini  melibatkan analisis menyeluruh terhadap berbagai aspek yang relevan dengan bisnis atau proyek, termasuk aspek pasar, teknis, keuangan, operasional, hukum, dan sosial. Tujuan utama dari studi kelayakan bisnis adalah untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan yang informasional dan rasional mengenai kelanjutan atau pengembangan bisnis.  

tudi kelayakan bisnis juga memiliki berbagai aspek. Salah satunya aspek keuangan. Apa saja itu? berikut ini ulasannya. 

Dalam studi kelayakan bisnis, terdapat beberapa aspek keuangan yang perlu dievaluasi secara cermat. Berikut adalah beberapa aspek keuangan yang umumnya diperhatikan dalam studi kelayakan bisnis:

Pendapatan

Evaluasi pendapatan merupakan langkah penting dalam menilai potensi bisnis. Hal ini melibatkan penilaian terhadap sumber-sumber pendapatan yang diharapkan dari produk atau layanan yang ditawarkan. Perkiraan pendapatan harus didasarkan pada analisis pasar yang menyeluruh dan pengamatan terhadap pesaing.

Biaya

Mengidentifikasi dan menghitung semua biaya yang terkait dengan bisnis adalah langkah kunci dalam studi kelayakan bisnis. Biaya tersebut dapat meliputi biaya produksi, biaya operasional, biaya pemasaran, biaya tenaga kerja, biaya overhead, dan lain sebagainya. Perhitungan yang akurat akan membantu dalam menentukan keuntungan yang diharapkan.

Investasi awal

Studi kelayakan bisnis harus mempertimbangkan investasi awal yang diperlukan untuk memulai atau mengembangkan bisnis. Ini mencakup biaya pembelian atau penyewaan aset fisik, pengadaan peralatan dan teknologi, persiapan tempat usaha, dan sumber daya lain yang dibutuhkan untuk memulai operasi bisnis.

Proyeksi arus kas

Proyeksi arus kas memperkirakan aliran masuk dan keluar uang selama periode tertentu. Ini membantu dalam menilai kemampuan bisnis untuk menghasilkan keuntungan dan memenuhi kewajiban keuangan. Proyeksi arus kas harus mencakup estimasi pendapatan dan biaya berdasarkan skenario yang realistis.

Analisis sensitivitas: Dalam studi kelayakan bisnis, penting untuk melakukan analisis sensitivitas terhadap variabel-variabel kunci. Hal ini melibatkan mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan bisnis, seperti perubahan harga, permintaan pasar, biaya produksi, dan lain sebagainya. Dengan melakukan analisis sensitivitas, dapat diketahui sejauh mana bisnis tersebut rentan terhadap perubahan dan risiko.

Break-even analysis

Analisis titik impas (break-even) membantu menentukan titik di mana pendapatan bisnis cukup untuk menutupi semua biaya yang terkait. Ini memberikan gambaran tentang jumlah penjualan atau volume produksi yang harus dicapai agar bisnis dapat mencapai titik impas. Analisis ini membantu dalam mengevaluasi tingkat risiko yang terkait dengan bisnis dan membantu dalam pengambilan keputusan keuangan.

Analisis ROI dan NPV

Return on Investment (ROI) dan Net Present Value (NPV) adalah alat penting dalam mengevaluasi keuntungan jangka panjang dari sebuah bisnis. ROI menghitung rasio antara keuntungan yang dihasilkan dan investasi yang dilakukan, sedangkan NPV menghitung nilai sekarang dari aliran kas yang diharapkan dari bisnis setelah mempertimbangkan tingkat pengembalian yang diinginkan. Analisis ini membantu dalam menilai apakah bisnis tersebut layak dari segi keuangan.

Aspek-aspek keuangan ini bersama-sama membantu dalam menilai kelayakan bisnis secara menyeluruh. Namun, penting untuk diingat bahwa studi kelayakan bisnis juga harus mempertimbangkan aspek non-keuangan seperti analisis pasar, analisis kompetitor, dan analisis risiko. Semua faktor ini saling terkait dan saling mempengaruhi dalam menentukan keseluruhan kelayakan bisnis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun