UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Salah satu UMKM yang terus berkembang adalah Kampoeng Chicken, sebuah bisnis pangan yang menyediakan produk ayam probiotik dengan berbagai macam olahannya. Dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis dan menyelesaikan tugas mata kuliah Komunikasi Merek Kreatif, kami kelompok 1, Bring2Life kelas A1 mahasiswa semester 3 dari Program Studi Komunikasi Digital & Media Sekolah Vokasi IPB University Angkatan 60 menjalankan program pendampingan yang berfokus pada peningkatan branding, pemasaran digital, serta efisiensi operasional.
Kampoeng Chicken merupakan UMKM yang berdiri pada tahun 2018 dan berlokasi di Kota Bogor. Bermula dari pemiliknya, Septa Widikurnia yang menjadi reseller dari salah satu teman SMA yang baru ternak ayam kampung probiotik. Septa yang tidak memiliki background bisnis melakukan proses belajar dengan peternak-peternak ayam kampung yang ada di Kota Bogor. Untuk saat ini Kampoeng Chicken sudah ada beberapa cabang di Kota Bogor dan Ciledug
Saat ini kampoeng chicken menyediakan ayam kampung probiotik frozen yang mengedepankan gaya hidup yang simpel, cepat saji dan sehat. Beberapa menu nya yaitu ayam kampung utuh, fillet ayam kampung, giling ayam kampung, kulit ayam kampung, sayap ayam kampung, ceker ayam kampung, telur ayam kampung dan tulang ayam kampung. Selain itu ada juga ayam bakar madu, ayam ungkep dan ayam bakar bumbu rujak. Harganya yang terjangkau dan cocok untuk anak kos, pekerja kantoran dan kebutuhan MPASI.Â
Saya melihat adanya tren permintaan kebutuhan akan ayam kampung probiotik sehat khususnya di Jabodetabek. Saya melihat juga belum ada yang mengeksplorasi lebih jauh tentang ayam kampung ini padahal dia merupakan jenis ayam lokal asli Indonesia, yang tidak kalah dengan ayam negeri," katanya.Â
Mata kuliah penulisan kreatif sangat membantu dalam membuat caption karena pesan yang disampaikan lebih terstruktur dan menarik sehingga memudahkan audiens dalam memahami serta menciptakan ikatan emosional yang lebih kuat dengan pembaca.Â
Melalui program pendampingan ini dapat membantu Kampoeng Chicken meningkatkan brand awareness atau kesadaran merek terhadap masyarakat, memperluas jangkauan pemasaran melalui strategi digital, serta memperbarui konten sosial media mereka. Tahapan pendampingan dimulai dengan observasi dan analisis untuk mengidentifikasi kebutuhan serta tantangan yang dihadapi. Kemudian dilanjutkan dengan peningkatan branding dan pemasaran digital, mencakup pembuatan desain konten kreatif untuk Instagram serta promosi melalui Meta Ads di Instagram dan Facebook. Tahap terakhir adalah monitoring dan evaluasi untuk memastikan efektivitas program, dilakukan melalui survei kepuasan pelanggan dan wawancara dengan pemilik UMKM.
Hasil pendampingan menunjukkan peningkatan yang sangat pesat dalam engagement digital, termasuk penambahan lebih dari 200 followers media sosial, peningkatan interaksi hingga 11.875 reach dalam 4 bulan, dan lebih dari 35 pesanan online yang dihasilkan dari konten ads yang dirancang sendiri. Selain itu, pemilik UMKM dan tim pendamping saling belajar, seperti proses pembuatan ayam probiotik, pengelolaan media sosial, pembuatan konten yang efektif, hingga pemahaman mendalam tentang cara kerja ads.
Namun, terdapat tantangan seperti adaptasi terhadap ketentuan konten sosial media yang ada, manajemen waktu antara pembuatan konten dan aktivitas pendamping lainnya, serta kurang terstrukturnya jadwal posting. Tantangan ini dapat diatasi melalui usaha adaptasi dan pendekatan yang baik antara tim pendamping dan pemilik UMKM. Kesimpulannya, pendampingan ini tidak hanya membantu Kampoeng Chicken berkembang, tetapi juga menjadi pengalaman berharga bagi tim pendamping. Proses ini membuktikan bahwa kolaborasi yang baik dapat menciptakan dampak positif bagi UMKM. Semoga Kampoeng Chicken terus berkembang dan menjadi inspirasi bagiÂ
UMKM lainnya.