Mohon tunggu...
Adzkaar Fikry
Adzkaar Fikry Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa ilmu komunikasi (ilmu sosial dan ilmu politik)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berpikir Tenang untuk Mengatasi Kesehatan Mental

11 Januari 2024   21:56 Diperbarui: 11 Januari 2024   22:32 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berfikir tenang melibatkan pengelolaan stres dan emosi dengan cara yang lebih terkendali. Hal ini dapat dilakukan dengan praktik mindfulness atau kesadaran diri, di mana Anda fokus pada saat ini tanpa menilai atau merespons secara berlebihan terhadap pikiran atau perasaan negatif. Berlatih teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam juga bisa membantu menenangkan pikiran dan membantu mengatasi stres.

Berfikir tenang merupakan strategi yang sangat bermanfaat dalam mengelola kesehatan mental. Ini membantu untuk mengurangi stres, meningkatkan konsentrasi, serta memungkinkan respon yang lebih baik terhadap situasi yang menantang. Berlatih kesadaran diri dan teknik relaksasi dapat memberikan alat bagi seseorang untuk merespons dengan lebih baik terhadap tekanan hidup sehari-hari. Meskipun bukan solusi instan, berfikir tenang adalah bagian penting dari perjalanan menuju kesehatan mental yang lebih baik.

Dan ada langkah yang dapat membantu dalam berfikir tenang untuk mengatasi masalah kesehatan mental:

1.Praktikkan kesadaran diri (mindfulness): Fokus pada saat ini tanpa menilai atau merespons berlebihan terhadap pikiran atau emosi yang muncul.
2.Latihan relaksasi: Seperti meditasi, yoga, atau teknik pernapasan dalam untuk menenangkan pikiran dan tubuh.
3.Mengelola stres: Temukan cara yang efektif untuk mengurangi stres, seperti dengan membuat jadwal yang teratur, menetapkan batasan yang sehat, atau menemukan aktivitas yang membantu melepaskan ketegangan.
4. Pola tidur dan makan yang sehat: Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup dan mengonsumsi makanan bergizi untuk mendukung kesehatan mental.
5.Jangan menahan perasaan: Belajar untuk mengungkapkan perasaan dengan cara yang sehat dan produktif, seperti dengan berbicara kepada seseorang yang dipercaya atau menulis jurnal.
6. Menghindari pemikiran negatif berlebihan:Coba untuk mengubah pola pikir yang cenderung negatif menjadi lebih rasional dan positif.

Kombinasi dari langkah-langkah ini dapat membantu Anda menciptakan suasana pikiran yang lebih tenang dan sehat secara keseluruhan.

Meskipun berfikir tenang memiliki banyak manfaat, ada beberapa dampak negatif yang bisa terjadi:

1.Ketidakrealan Terhadap Masalah: Terlalu fokus pada berfikir tenang bisa membuat seseorang mengabaikan atau menolak masalah yang sebenarnya perlu diselesaikan, mengakibatkan ketidakrealan terhadap situasi yang membutuhkan perhatian.
2.Penekanan Emosi yang Tidak Sehat: Terkadang, berusaha terlalu keras untuk tetap tenang dapat mengakibatkan penekanan emosi yang sebenarnya perlu diekspresikan atau diselesaikan secara sehat.
3. Ketidakmampuan Menangani Konflik: Jika berfikir tenang digunakan sebagai alasan untuk menghindari konflik atau permasalahan yang ada, ini bisa memperburuk situasi secara keseluruhan.
4.Mengabaikan Dukungan dari Luar: Terlalu terfokus pada berfikir tenang sendiri bisa menyebabkan pengabaian terhadap dukungan atau bantuan yang mungkin diperlukan dari orang lain atau profesional kesehatan mental.

Penting untuk mencari keseimbangan dan tidak berlebihan dalam menjalankan strategi berfikir tenang agar tidak mengabaikan masalah yang perlu diatasi atau dukungan yang dapat membantu.

* Untuk mengatasi dampak negatif dari           berfikir tenang:

1. Keseimbangan Realitas: Cobalah untuk tetap realistis terhadap masalah yang ada. Terimalah bahwa terkadang ada situasi yang memerlukan respons yang lebih aktif daripada sekadar berfikir tenang.

2. Ekspresikan Emosi Secara Sehat: Jangan tahan emosi yang perlu diekspresikan. Berbicaralah dengan seseorang yang dipercaya atau gunakan aktivitas seperti menulis jurnal untuk mengekspresikan perasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun