Mohon tunggu...
Adzim Valentine
Adzim Valentine Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pamulang

Saya adalah seorang mahasiswa Universitas Pamulang, Fakultas Sastra, dan sedang mengampu Prodi Sastra Indonesia. Adapun tujuan saya mendaftarkan diri di kompasiana, yaitu untuk menyelesaikan tugas Akhir semester saya, yang hanya dapat diselesaikan dengan cara mengupload sebuah artikel yang telah saya buat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Warisan Tak Tergantikan dari Kesenian dan Tradisi Banten dari Sudut Pandang Baru

29 Juni 2024   01:10 Diperbarui: 29 Juni 2024   01:20 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://cdnwpedutorenews.gramedia.net/wpcontent/uploads/2022/09/11151903/debus-adalah1.jpg

WARISAN TAK TERGANTIKAN DARI KESENIAN DAN TRADISI BANTEN DARI SUDUT PANDANG BARU

Banten merupakan suatu  daerah yang dipenuhi dengan berbagai macam budaya dan tradisi. Terdapat beberapa budaya banten yang masih dilestarikan, tepatnya di daerah kabupaten lebak yaitu budaya Debus. Adapun tradisi yang masih dilestarikan di daerah banten terutama di daerah kabupaten lebak, salah satunya yaitu seperti ngariung.

1. Debus

               

Budaya banten yang sering disebut Debus merupakan kesenian beladiri khas dari daerah banten. Kesenian debus tersebut diciptakan pada abad ke-16, pada masa pemerintahan sultan maulana hasanuddin (1532-1570). Kesenian debus, dilakukan dengan cara mempertunjukan kemampuan kekebalan pada tubuh seseorang. Mulai dari kebal terhadap senjata tajam, kebal terhadap api, air keras, mampu memasukan benda kedalam kelapa dengan keadaan utuh tanpa membekas, dan lain sebagainya.

 

Dalam mempraktikan debus ini, seseorang akan diminta untuk naik ke atas panggung dengan persiapan yang sudah matang. Mulai dari rajah (jampi-jampi) dan diiringi dengan alunan alat musik tradisional terlebih dahulu. Setelah itu seseorang akan mulai mempraktikan debus seperti mengiris tubuh dengan golok atau benda tajam, menusuk perut dengan tombak, makan bara api, menusukkan jarum kedalam lidah sampai tembus dan tidak terluka. Mengiris anggota tubuh sampai terluka dan mengeluarkan darah tetapi dapat disembuhkan seketika itu. Begitulah kehebatan dari kesenian debus yang biasa dipraktikan oleh kalangan Masyarakat Banten.

 

Sampai saat ini debus masih dilestarikan oleh Masyarakat banten. Adapun daerah yang hingga saat ini masih melestarikan budaya debus tersebut diantarnya, Serang, Cilegon, Tanggerang, Pandeglang, dan Kabupaten Lebak.

 

2. Ngariung

 

  

 https://th.bing.com/th/id/OIP.hCNtxjzM48mRzlv95gUtbAHaE7?rs=1&pid=ImgDetMain
 https://th.bing.com/th/id/OIP.hCNtxjzM48mRzlv95gUtbAHaE7?rs=1&pid=ImgDetMain

Ngariung merupakan salah satu tradisi daerah banten. Dimana didalamnya tersirat sebuah do'a-do'a, sholawat, bacaan ayat-ayat suci dan lain sebagainya. Adapun, tradisi ngariung ini dilakukan dengan cara berkumpul, menyajikan makanan atau buah-buahan, dan lain semacamnya. Setelah acara ngariung ini selesai, para Masyarakat yang hadir akan mendapatkan berkat atau bingkisan dari orang yang mengadakan tradisi ngariung tersebut.

 

Tradisi ngariung ini, biasa digelar Ketika seseorang mempunyai hajat tertentu. Seperti memperingati hari kelahiran, akikah, tasyakuran rumah baru dan lain sebagainya. Adapun tempat untuk melangsungkan tradisi ngariung ini bisa Dimana saja, seperti tempat-tempat ibadah, rumah, atau bahkan di tenda sekalipun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun