Kolam retensi dengan luas 2.800 meter persegi sudah tidak bisa menampung tingginya debit air yang disebabkan karna tingginya curah hujan. Namun, kolan retensi tersebut masih berfungsi hanya saja sampah kayu bekas keranjang buah dari Pasar Gedebage menyumbat saluran drainase. Akibatnya air meluap dan menutupi jalan Soekarno-Hatta.
Selain intensitas hujan yang tinggi dan sampah, Kecamatan Gedebage mengalami pembangunan yang cukup pesat. Kecamatan Gedebage menjadi fokus revitaslisasi di Bandung Timur untuk menjadi kawasan primer.
Maraknya pembangunan di kawasan Gedebage, menyebabkan Kecamatan Gedebage dengan luas 979,930 hektare sudah banyak mengalami alih fungsi. Pertumbuhan hunian dan sarana komersil menjadi salah satu faktor penyebab banjir di Kecamatan Gedebage.
Dengan ketinggian 627 meter dari permukaan laut, menjadikan Gedebage salah satu daerah terendah dan paling datar. Sehingga seharusnya gedebage tetap memiliki banyak sawah sebagai  fungsi alamiah untuk daerah tangkapan air.
Maraknya pembangunan, menyebabkan Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Gedebage ini menyusut. Kawasan sawah di Kecamatan Gedebage kian hilang di gantikan oleh pembangunan kawasan komersil.
Bencana banjir yang terjadi di sekitar Kecamatan Gedebage menjadi peringatan alam tentang pentingnya kita membuang serta mengelola sampah. Ruang Terbuka Hijau menjadi kebutuhan penting sebagai daerah tangkaapan air. Pentingnya kesadaran masyarat akan sampah, dan keseimbangan antara pembangunan dan lingkungan. Tanpa keduanya, banjir bisa saja hadir setiap saat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H