Oleh : Â Adzhani Yusrina1) dan Junianto2)
Â
1) Mahasiswa Program Studi Perikanan Unpad
2) Dosen Program Studi Perikanan Unpad
Â
Menurut Kristianto et al. (2017), jenis ikan yang dapat diolah menjadi ikan pindang, di antaranya ikan mas, ikan bandeng, dan ikan mojang. Pemindangan merupakan rangkaian proses penggaraman yang diikuti dengan proses perebusan atau pengukusan (Fauziah et al. 2014). Pengolahan tersebut dilakukan dengan merebus atau dengan memanaskan ikan dalam susunan bergaram dalam waktu tertentu di dalam suatu wadah. Usaha pemindangan ikan mampu menghasilkan puluhan juta rupiah setiap harinya. Usaha ini bersifat tradisional, tetapi bertahan karena produk ikan pindang disukai sebagian besar masyarakat Indonesia (Anggraeni et al. 2019).
Ikan pindang merupakan ikan hasil pengolahan yang dapat membuat ikan menjadi lebih awet sehingga untuk mendistribusikannya lebih mudah untuk sampai ke konsumen. Ikan pindang mempunyai cita-rasa yang lebih lezat dan tidak begitu asin sehingga ikan pindang dapat dimakan dalam jumlah yang banyak. Salah satu kelebihan ikan pindang dari ikan asin ialah ikan pindang merupakan produk yang siap untuk dimakan dan memiliki aroma yang tidak terlalu menyengat. Hal ini membuat konsumen lebih menyukai ikan pindang karena lebih praktis.
Saat ini, ikan pindang yang banyak ditemui berbentuk ikan pindang utuh yang dijual dengan sistem penjualan yang dijajakan dari rumah ke rumah atau dari satu lokasi ke lokasi lain. Berdasarkan informasi dari para perajin, jika ikan pindang tidak habis dijual pada hari pertama, maka akan dijajakan kembali hari berikutnya. Oleh karena penyimpanan dan pengemasan ikan pindang yang sederhana, maka umur simpan dari ikan pindang menjadi relatif singkat, yaitu 3-5 hari, sehingga jumlah produksi dan area pemasaran menjadi terbatas. Salah satu solusi untuk meningkatkan umur simpan produk pangan yang paling sederhana adalah dengan menggunakan pengemasan vakum. Pengemasan vakum merupakan teknologi pewadahan makanan dalam kondisi hampa udara, sehingga kontak produk pangan dengan udara menjadi terbatas. Hal ini dapat memperpanjang masa simpan dari ikan pindang tersebut (Kristianto et al. 2017).
Target pasar ikan pindang biasanya dari pendapatan kelas menengah sampai atas. Jenis promosi yang dapat digunakan untuk memasarkan ikan pindang adalah dengan menggunakan brosur dan menggunakan media promosi mulut ke mulut sehingga usaha ikan pindang dapat di kenal oleh masyarakat luas baik dalam maupun luar kota. Adapun cara promosi yang sedang banyak digandrungi oleh pebisnis adalah dengan promosi menggunakan media online. Selain lebih praktis, media online juga dapat diakses dengan berbagai kalangan.
Daftar Pustaka