Mohon tunggu...
Adzanza Tauhid
Adzanza Tauhid Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Mahasiswa Semester 5 Ilmu Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahasa Indonesia Jadi Aspek Penting dalam Komunikasi Lintas Budaya

31 Maret 2023   20:02 Diperbarui: 31 Maret 2023   20:12 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Komunikasi lintas budaya memiliki pengaruh yang signifikan dalam proses akulturasi budaya di Indonesia. Sebagai negara dengan keanekaragaman budaya yang sangat tinggi, terdiri dari 300 kelompok etnis yang memiliki bahasa dan budaya yang berbeda. Proses akulturasi budaya di Indonesia terjadi secara alami karena interaksi antar kelompok etnis yang berbeda, dan komunikasi lintas budaya memainkan peran penting dalam proses ini. 

Komunikasi lintas budaya memungkinkan orang dari berbagai kelompok etnis untuk saling berinteraksi dan memahami budaya satu sama lain. Melalui komunikasi lintas budaya, individu dapat mengenal, menghargai, dan menerima perbedaan budaya antar kelompok etnis. Ini dapat membantu dalam menciptakan harmoni dan kerukunan antar kelompok etnis yang berbeda di Indonesia. Di sisi lain, komunikasi lintas budaya juga dapat membawa pengaruh budaya baru yang berasal dari kelompok etnis lain. Proses ini yang sering disebut akulturasi budaya. 

Namanya juga komunikasi lintas budaya, sudah pasti bahasa memiliki peran dalam komunikasi. Bahasa memainkan peran penting dalam proses akulturasi budaya karena bahasa dapat memfasilitasi komunikasi antar kelompok etnis yang berbeda dan membantu dalam memahami dan mengadopsi unsur-unsur budaya baru dari kelompok etnis lain. Ketika individu atau kelompok etnis baru berinteraksi dengan kelompok etnis lain, bahasa dapat menjadi penghubung untuk berkomunikasi dan memahami budaya satu sama lain. Bahasa dapat membantu dalam membangun hubungan dan menjembatani perbedaan budaya yang mungkin timbul. 

Selain itu, bahasa juga memainkan peran dalam mengadopsi unsur-unsur budaya baru dari kelompok etnis lain. Melalui bahasa, individu dapat mempelajari bahasa baru, kosakata baru dan gaya berbicara yang berbeda, yang dapat membantu dalam memahami budaya baru tersebut. Bahasa juga dapat memfasilitasi proses belajar tentang adat istiadat, norma, nilai-nilai budaya lain yang mungkin berbeda dengan budaya asli individu atau kelompok etnis.  

Namun, perlu diingat bahwa bahasa juga dapat menjadi penghalang dalam proses akulturasi budaya jika individu tidak memahami bahasa kelompok etnis lain dengan baik. Bahasa dapat menjadi sumber kesalahpahaman atau konflik budaya jika tidak dipahami dengan baik oleh individu atau kelompok etnis yang berbeda. 

Dengan demikian, bahasa memainkan peran penting dalam proses akulturasi budaya dan memfasilitasi komunikasi dan pemahaman antar kelompok etnis yang berbeda. Penting untuk mempromosikan pembelajaran bahasa yang inklusif dan memfasilitasi komunikasi antar kelompok etnis untuk mendorong proses akulturasi budaya yang saling menghormati dan saling menguntungkan. 

Keberagaman etnis, budaya serta bahsa yang ada di Indonesia membuat peranan bahasa persatuan bagi masyarakat Indonesia menjadi penting, bahasa persatuan tersebut adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia telah ditetapkan sebagai bahasa persatuan nasional di Indonesia dan diakui sebagai  bahasa resmi negara. Bahasa Indonesia dapat memainkan peran penting dalam memaksimalkan komunikasi lintas budaya di Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki beberapa keunggulan yang menjadikannya efektif sebagai bahasa persatuan. 

Pertama, memiliki struktur yang relatif sederhana dan mudah dipelajari, sehingga dapat diakses oleh orang-orang dari berbagai latar belakang etnis. Kedua, Bahasa Indonesia digunakan dalam komunikasi formal seperti dalam pemerintahan, pendidikan, dan bisnis sehingga memiliki status resmi yang kuat dan dapat dipahami oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Ketiga, Bahasa Indonesia juga memiliki kemampuan untuk menggabungkan kata-kata dari berbagai bahasa daerah dan bahasa asing, sehingga dapat memfasilitasi pengertian dan integrasi antara kelompok etnis yang berbeda. 

Namun, meskipun Bahasa Indonesia memiliki keunggulan dalam memfasilitasi komunikasi lintas budaya di Indonesia, masih terdapat tantangan dalam penerapannya di masyarakat. Salah satunya adalah rendahnya tingkat penguasaan Bahasa Indonesia di beberapa wilayah di Indonesia, terutama di daerah yang memiliki bahasa daerah yang kuat. 

Oleh karena itu, penting untuk terus mempromosikan penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan memfasilitasi pembelajaran bahasa bagi mereka yang belum mahir berbahasa Indonesia. Selain itu, penting juga untuk terus mempertahankan dan mempromosikan penggunaan Bahasa daerah di Indonesia,  karena keberagaman tersebut merupakan bagian penting dari identitas Indonesia sebagai bangsa. Dengan memadukan kedua aspek tersebut, diharapkan dapat mencapai komunikasi lintas budaya yang efektif di Indonesia. 

Proses akulturasi budaya juga dapat menimbulkan konflik budaya dan ketegangan sosial. Oleh karena itu penting untuk memastikan bahwa proses akulturasi dan komunikasi lintas budaya dilakukan secara menguntungkan untuk mempromosikan penghormatan terhadap keanekaragaman budaya dan menghindari penindasan  budaya etnis minoritas. 

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penindasan etnis minoritas: 

  • Pendidikan multikultural: Pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai toleransi, penghargaan terhadap keanekaragaman budaya, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia dapat membantu mencegah konflik budaya dan ketegangan sosial
  • Dialog antarbudaya: Mendorong dialog antarbudaya dapat membantu mengurangi stereotip dan prasangka yang mungkin timbul antar kelompok etnis berbeda.
  • Mendorong partisipasi dalam kegiatan lintas budaya seperti, memfasilitasi kegiatan yang melibatkan kelompok etnis yang berbeda, seperti festival yang dapat membantu mempromosikan penghargaan terhadap keanekaragaman budaya dan saling mengenal antar kelompok etnis
  • Pemberdayaan masyarakat: Memberdayakan masyarakat khususnya masyarakat minoritas dapat membantu mengurangi ketegangan sosial dan konflik budaya.
  • Penerapan kebijakan inklusif, penerapan kebijakan yang inklusif seperti kebijakan pembangunan yang memperhitungkan keberagaman budaya dan kebijakan non diskriminasi dapat mempromosikan penghargaan terhadap keanekaragaman budaya
  • Pembentukan organisasi masyarakat yang mewakili kelompok etnis yang berbeda dapat membantu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan memperkuat hubungan antar kelompok etnis. 

Jika langkah tersebut dapat diterapkan secara berkala, maka Indonesia dapat terhindar dari konflik antar etnis guys.. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun