Mohon tunggu...
Adyta Zallen
Adyta Zallen Mohon Tunggu... Seniman - baru bergabung sejak maret

seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tradisi Basiacuong Masyarakat Kampar

7 Maret 2022   00:13 Diperbarui: 7 Maret 2022   00:16 3076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image : Kantor Bupati Kampar

Menurut Hakum Dr.Podo Jalelo Ninik Mamak Suku Piliang,basiacuong adalah salah satu budaya bahasa dari adat Kampar secara umum yang diwariskan dari nenek moyang mereka.

Kampar adalah salah satu kabupaten yang ada di Riau.Kampar terkenal dengan tempat wisatanya yang masih asri,makanan khas yang amat banyak serta kebudayaannya yang masih utuh hingga saat ini.Luas Luas Kabupaten Kampar adalah 11.289 km dengan populasi sebanyak 854.441 pada 2019 serta terdiri dari 21 kecamatan,8 kelurahan,dan 242 desa.Terdapat beberapa suku kecil di Kabupaten Kampar yaitu,Putopang,Domo

Selain dijuluki Bumi Sarimadu,Kabupaten Kampar juga di juluki sebagai Serabi Mekkah nya Riau karena banyak melahirkan ustad dan kiayi di negeri ini.Pada umumnya mata pencarian masyarakat Kampar adalah petani,pandai besi,dan mencari ikan disungai.

Basiacuong/siacuong adalah bagian dari adat istiadat dan tradisi turun temurun dari nenek moyang masyarakat Kampar.Siacuong biasanya berisi ungkapan pepatah pepatah dan pantun yang bermakna.Dalam adat istiadat dan pergaulan Pemuka Adat,Datuok,Niniok Mamak.Di daerah Kampar siacuong dianggap sebagai gaya bertutur kata dalam berdialog dan bertukar pikiran.

Orang yang menuturkan kalimat Basiacuong/Sisombau tidak akan menyombongkan diri dan berbusung dada,karena pada dasarnya merupakan untaian kalimat sopan,indah dan menyentuh lawan bicaranya.

Basiacuong adalah gabungan bahasa yang teratur dan berirama, serta dikaitkan dengan tanda yang bertujuan untuk menyatakan maksud, rasa hormat, dan tanda kebesaran. Susunan tutur kata yang diucapkan dalam Basiacuong memiliki fungsi pengajaran baik dalam berbicara.

Basiacuong merupakan tradisi lisan, terutama pada saat penyelenggaraan upacara adat, yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam adat masyarakat Melayu Kampar karena Basiacuong adalah suatu ajaran dan cara berbahasa dengan baik dan benar dalam tatanan adat Melayu Kampar, sehingga Basiacuong menjadi bahasa pengantar yang wajib digunakan dalam pergaulan antara ninik mamak dengan ninik mamak yang lain, serta antara ninik mamak dan keponakannya.

Basiacuon/Sisombau adalah karya sastra yang tumbuh berkembang dalam pemerintahan kedatuan semasa Sriwijaya diawal-awal masehi.Ketika itu Sriwijaya menanamkan pengaruhnya ke seluruh Asia Tenggara,dataran Asia dan bahkan sampai ke India.Setelah pengaruh kedatuan Sriwijaya (Sibujayo)pemerintahan kedatuan dikenal Juga dengan Pemerintahan Andiko Nan 44 yang berpusat di Minanga Tamwan.

Seiring dengan pengaruh pemerintahan kedatuan dan pengaruh asal usul keturunan sebagaimana diterangkan di atas maka sisombau/siacuong secara sendirinya merambah ke seluruh tanah Melayu.Sebagai bukti, dalam prasasti kedatuan Sriwijaya ditemukan kalimat-kalimat sisombau/siacuong yang berbentuk ungkapan dan ibarat. Seperti kalimat yang terdapat pada yang ketiga dalam Prasasti Ligor "Si miskin memperoleh perlindungan dari beliau seperti, gajah-gajah yang bernaung di bawah pohon rindang." 

Kalimat prasasti tersebut,mengibaratkan seorang Datu/Datuk dalam adat Kedatuan Andiko Seperti "Pohon rindang di tengah lapang, daun untuk berteduh, dahan termpat bergantung, dan uratnya tempat duduk."

Lain daripada itu, ungkapan kalimat adat bersendi syara', syara' bersendi kitabullah yang termaktub dalam Hukum Dasar Kedatuan /Pemerintahan Andiko Nan 44 juga telah membawa pengaruh besar kepada orang-orang keturunan dari Minanga Tamwan/Minanga Kanva yang ada di seluruh tanah Melayu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun