Mohon tunggu...
Ladislaus Sengkoen
Ladislaus Sengkoen Mohon Tunggu... Konsultan - Pengusaha muda

Membaca dan menulis adalah Hobby ku.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cinta Beda Agama

26 Juni 2020   19:17 Diperbarui: 26 Juni 2020   21:55 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata cinta sering kita alami dan terjadi pada diri kita sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Kerap kali banyak orang salah mengartikan apa itu cinta yang sebenarnya. Terkadang kita tak memaknai arti cinta itu apa.

Kisah cinta yang di alami salah satu pasangan yang terjalin selama 7 tahun lamanya. Pahit manisnya cinta, liku-liku kehidupan, pengalaman demi pengalaman yang telah di lalui bersama demi mencapai cinta sejati.

Namun apa rasanya jika cinta yang terjalin, ketulusan cinta yang di perjuangkan dihalangi oleh keyakinan yaitu berbeda agama. Tak semudah membalikkan telapak tangan dalam mengahadapi cinta yang berbeda agama.

Mungkin di sekeliling kita sudah pernah mengalami hal ini. Namun dari sekian banyak orang, hanya beberapa saja yang bisa menaklukkan masalah ini dengan tegar dan penuh perjuangan.

Bagi yang sekarang lagi mengalami masalah ini, lebih baiknya  harus mengetahui beberapa pilihan yang harus dilakukan, yaitu

1. Salah satu harus berusaha untuk mengalah.

Pada pilihan ini harus di pikirkan secara matang dan berani untuk mengambil konsekuensinya. Pada intinya keluarga pasti menentang, mengucilkan, dan bahkan tidak mau di anggap lagi dalam keluarga.

Berpikir dan berpikir lagi lebih jauh lagi ke depan dalam mengambil pilihan ini. Apakah dia benar-benar pasangan yang pantas di pilih untuk dijadikan pasangan hidup atau bukan?

2. Menentukan untuk tetap pada satu pilihan.

Memilih untuk tetap  bertahan dengan hubungan dan terus berkomitmen menjalani hubungan pernikahan dengan beda agama. Namun satu yang perlu di pikirkan juga bagaimana dengan keyakinan yang akan di anut oleh anak-anak kelak.

3. Mengakhiri hubungan percintaan.

Pada pilihan ini mungkin sulit bagi pasangan yang sudah terlanjur saling mencintai. Tapi jika masing-masing ingin mempertahankan keyakinan nya dan tidak mau mengalah, maka harus berani konsisten dengan pilihan untuk merelakannya memilih pasangan lain yang seiman.

Mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungan mungkin berat untuk di lakukan, namun apabila masih tertahan dengan pilihan maka resiko ke depan akan jauh lebih besar di banding apapun.

Masalah perbedaan agama dalam sebuah hubungan percintaan memang sulit dan sangat sensitif. Jangan mencoba untuk berpura - pura tau untuk menghindari perbedaan itu karena yang jelas menunda - nunda permasalahan pada diri sendiri dan keluarga.

Yang perlu dilakukan adalah saling menguatkan agar hubungan tetap terjaga dengan baik. Namun harus di komunikasikan antara kalian dan keluarga dan juga hindari kata - kata yang menyingung perasaan karena akan menimbulkan perdebatan.

Dalam menghadapi masalah ini, yang perlu dilakukan adalah

  • Jangan memaksa pasangan untuk pindah keyakinan

Keegoisan dalam sebuah hubungan percintaan memang ada, tapi tidak diperbolehkan egois dalam perbedaan keyakinan. Agama itu sangat sensitif apabila di perbincangkan karena setiap orang memiliki keyakinan sendiri.

Jika berani untuk memilih pasangan yang beda agama, maka harus siap menerima perbedaan tanpa mengedepankan keegoisan diri. Untuk membuktikan cinta pada pasangan bukan dengan cara Memaksanya untuk mengikuti keyakinan anda. Tapi ikuti apa kata hati untuk mengambil keputusan pindah agama atau tetap pada agamanya.

  •  Saling mengingatkan dalam beribadah

Dalam hubungan percintaan, yang perlu di lakukan dengan pasangan adalah saling mengingatkan soal beribadah. Tidak seharusnya saling cuek atau membiarkan pasangan anda. Memberi perhatian kepada pasangan, mungkin salahsatu toleransi yang perlu di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini dapat membuat pasanganmu merasa di hargai dan juga membuat pasanganmu tau jika tidak ada paksaan dalam menjalankan perbedaan.

  •  Kedua orang tua harus mengetahui tentang pasangan

Dalam tahap ini seringkali ada pasangan yang menyembunyikan identitas tentang pasangan Nya. Terutama dalam hal perbedaan kepercayaan atau agama. Pada kenyataannya orang tua merasa kaget ketika timbul sebuah masalah dalam hubungan percintaan anaknya dengan pasangan. Intinya saling terbuka dan jujur apa adanya sejak awal, agar kedua orang tua mengetahui hubungan kalian dan bisa memikirkan solusi yang terbaik kedepannya.

Sikap kedua orang tua sejak awal ketika mengetahuinya kemungkinan akan keberatan dalam menyelesaikan persoalan ini. namun jika di bicarakan dengan baik maka akan menemukan solusi dan jalan keluar terbaik dalam penyelesaian persoalan kedepannya nanti.

  • Berdoa dan selalu berpikir positif

Cinta sejati berbeda agama adalah sesuatu yang  tidak pasti namun ingin jadikan sebagai kepastian. Kata orang hubungan yang paling rumit adalah cinta beda agama. Kebanyakan orang  yang mengalami hal ini berusaha untuk membuatnya mudah, agar terlihat baik - baik saja. Namun siapa sangka harus menyiapkan kemungkinan terburuk untuk menjalani hubungan berbeda agama.

Kemungkinan pengalaman buruk terbesar dalam menjalani hubungan beda agama adalah putus asa karena  tidak direstui orang tua, jadi jangan terlena dengan hubunganmu sekarang. Siapkan hatimu untuk menghadapi kenyataan sekarang dan tetap tersenyum, sikapilah dengan hati yang tenang dan doa karena setiap masalah pasti ada solusi dan jalan keluarnya.

Hanya mau mengingatkan bahwa, agama adalah pemersatu bukan pemisah, agama membuat kita bahagia bukan menangis, dan agama juga mengajarkan cinta kasih bukan saling menyakiti.

Intinya adalah jika tidak mau menghadapi persoalan-persoalan dalam perbedaan agama, maka tidak boleh memilih pasangan hidup yang berbeda keyakinan. Berpikir positif, jauhkan ego dan ambil keputusan untuk mendapatkan solusi terbaik. Jika tidak mampu jauhkan diri dan carilah pasangan yang seiman denganmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun