Mohon tunggu...
Ady Rendra Bachtiar
Ady Rendra Bachtiar Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Swasta

Saya Adalah Kaum 'Proletar' yang antusias terhadap karya tulis, sastra, karya fiksi dan berbagai cerita - cerita yang dapat menyentuh rasa hati nurani.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Antara Senja dan Ketenangan Jiwa

2 Desember 2024   20:56 Diperbarui: 2 Desember 2024   23:58 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber dari Bos Muda Gigih

Matahari mulai Tenggelam

langit berwarna kemerah - merahan

Udara sekitar terasa dingin

Burung - burung kembali ke sarangnya

Seakan seluruh alam menyambut datangnya malam

Waktu senja sangatlah Indah

Tapi mengapa banyak orang ketakutan

Kata orang tua tidak boleh ke luar rumah

Karena ada marabahaya yang tidak bisa kita lihat

Seakan waktu senja itu sangatlah mistis dan sakral

Apakah maksud daripada itu?

Mengapa harus begitu?

mari kita merenung sejenak

Saat senja hari tubuh seakan tak berdaya

Karena Fisik ini terasa lelah dan batinpun butuh ketenangan

Ajaran Agamapun mengarahkan kita

Untuk Menghadap Tuhan Sang Pencipta

Dengan begitu kita merasa tenang dan tentram

Senjapun tak terasa menakutkan

Seakan kita bersyukur akan Kuasa Tuhan

Tapi mungkin dunia sudah berubah

Waktu Senja malah ramai orang

Karena bertepatan orang pulang kerja

Dan Orang jualanpun baru buka

Kegiatan Nyore pun akhirnya mulai ada

Sebetulnya setiap waktu itu sama saja

Tapi istirahat yang cukup itu sangatlah perlu

Tubuh ini terbatas dan batinpun butuh tenang

Meski masih melakukan kegiatan

Waktu Senja sangatlah beriringan dengan Ketenangan Jiwa

Jalani Harimu Dengan Seimbang, Agar Tetap Dalam Keadaan Sehat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun